Sayyidah Zahra sa tidak bisa berdiam diri dan menunjukan penentangannya sampai beliau sa mereguk syahadah untuk membela jalan ini.
Shabestan News Agency, sehubungan dengan ketundukan Sayyidah Zahra sa kepada Imamnya, Hujjatul Islam Murtadha Adib Yazdi menjelaskan, Sayyidah Fathimah Zahra sa dengan segala yang beliau miliki berdiri untuk membela wilayah Imam Ali as, dan meluncurkan kebangkitan atas orang-orang yang telah merampas hak Imam Ali as.
Menurut beliau, secara tidak langsung puteri Rasulullah saww ini adalah pendiri peristiwa Karbala, kepribadian agung yang ada dalam diri Sayyidah Zahra sa sangatlah banyak, adapun yang paling penting di antara semuanya ialah pengorbanan beliau sa di jalan Islam yang hakiki, dan bukan Islam yang tanpa wilayah dan Imam.
Semenjak Imam Ali as dirampas haknya, dan semenjak manusia-manusia yang tidak layak yang sebelumnya bukan Islam memegang kendali umat muslim kala itu, membuat Sayyidah Zahra sa tidak bisa berdiam diri dan menunjukan penentangannya sampai beliau sa mereguk syahadah untuk membela jalan ini.
Permasalahan hak dan batil, iman dan munafiq, kafir dan Islam dan lain sebagainya yang terjadi dalam masyarakat muslim kala itu membuat Sayyidah Zahra sa tidak bisa tinggal diam dan dengan segala upayanya beliau siap untuk memerangi hal itu.
Sejarah mencatat bahwa Sayyidah Zahra sa sambil membawa Imam Hasan dan Imam Husain as selama 40 malam mendatangi rumah sahabat-sahabat besar Rasulullah saww, beliau sa berkata kepada mereka kenapa kalian semua diam saja atas semua penyimpangan yang terjadi, dan mengapa kalian mengizinkan Islam dirampas dari yang berhak, kemudian beliau berkata “aku bersumpah atas nama Allah, Imam Ali as tidak butuh kepada khilafah, akan tetapi umat manusia butuh kepada ilmu, kepemimpinan dan kemakshuman seorang pemimpin.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email