Agama dan Wilayah, Dua Asas Yang Menjaga Agama Dari Konspirasi

Dengan mengingat para syuhada’ maka kita bisa mencegah pergerakan musuh dan menjaga negara dengan aman.

Shabestan News Agency, Hujjatul Islam Sayyid Ibrahim mengatakan bahwa para syuhada’ yang merelakan dirinya terbunuh untuk membela negara adalah seseorang yang di hatinya sudah tertanam kuat tentang keIlahian. Untuk mengenang jasa yang telah para syuhada’ lakukan, para pemuda harus semangat dalam menelaah kembali apa yang telah para shuhada’ lakukan sebelum memutuskan berperang membela negara tanpa rasa takut sama sekali.

Beliau juga mengatakan jika dengan mengingat para syuhada’ pemuda negeri akan tergerak hatinya untuk meneruskan estafet yang telah para syuhada’ cetuskan ini yakni memerdekakan negara dari segala hal yang menghambatnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya.

Para pemuda politisi dan kritikus juga harus sadar bahwa semua ini adalah karena semangat juang yang tinggi dan keimanan yang kuat para syuhada’, sehingga dapat meneruskan apa yang telah Asyura’ tinggalkan. Asyura’ memang sudah berlalu, namun jiwa Asyura’ akan selalu lahir setelahnya, tambah Hujjatul Islam Sayyid Ibrahim.

Di samping itu,beliau juga mengingatkan pada kita semua apa yang pernah Pemimpin Revolusi katakan. Rahbar mengatakan bahwa dengan mengingat para syuhada’ maka kita bisa mencegah pergerakan musuh dan menjaga negara dengan aman.

Hanya dengan pengajaran agama yang kuat bisa membuat para remaja seperti itu, karena di dalam agama selalu tertanam keimanan yang luar bisa yang mungkin tidak akan ditemukan di pengajaran lainnya, pungkasnya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)