Anggota Majlis Tinggi Hizbullah, Syaikh Nabil Qaruq mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menampakkan kepanikannya atas kemenangan Hizbullah di Suriah, saat mengunjungi Moskow beberapa waktu lalu. Awalnya peperangan di Suriah diperkirakan bisa melemahkan semangat perlawanan, namun keteguhan bangsa Suriah serta gagalnya agenda takfiri mengubah semua prediksi tersebut.
“Israel takut atas peningkatan kekuatan muqawamah, baik dari segi militer maupun politik,” kata dia pada acara peringatan syahadah Husein Mahmud Dar, di Libanon, kemarin.
Dijelaskan dia, pendirian presiden Libanon Mishal Aun telah membuat zionis Israel berada pada posisi putus asa, kecewa dan ketakutan. Sebab, pendiriannya memperkuat benteng dan strategi pertahanan bangsa dengan mengadakan kerjasama antara militer Libanon dengan kelompok perlawanan Hizbullah.
“Hizbullah pada hari ini berada masa-masa keemasan baik dari segi kekuatan militer maupun kebangsaan, terutama setelah prestasinya yang dilakukan di Aleppo, Tadamur dan sebelumnya di al-Qalamun dan di Qasir. Hizbullah terus menyempurnakan jalannya dengan kemenangan dan kemenangan,” jelas Qaruq.
Dia juga menambahkan bahwa pendudukan yang berlanjut oleh kelompok teroris an-Nasra dan ISIS di beberapa titik tanah Libanon merupakan musuh semua penduduk Libanon serta musuh terhadap kedaulatan dan kemuliaan tanah Libanon.
“Suatu kebanggaan bagi Hizbullah bahwa Israel takut dengan roket-roket Hizbullah, sedangkan Israel tidak takut terhadap roket-roket dari banyak tentara Arab lainnya. Dan kita bertanya apakah Israel pernah sehari saja takut akan roket Saudi?,” demikian tegas Syaikh Nabil al-Qaruq ini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email