Tentara Iraq,berbaris memasuki Mosul.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan bahwa operasi militer yang ditujukan untuk membebaskan barat Mosul dari Daesh sudah berada "dalam tahap terakhir."
Abadi juga menegaskan sumpahnya bahwa teroris yang tersisa yang menyerah akan diadili dengan adil, tetapi mereka yang terus berperang melawan pasukan Irak "pasti akan dibunuh."
PM Irak, yang berbicara saat konferensi pers hari Selasa (14/3) di Baghdad, menekankan bahwa jumlah orang yang terlantar akibat pertempuran di kota itu tidak akan meningkat.
"Kami sangat berhati-hati, bahkan dengan keluarga Daesh, kami merawat mereka tetapi bukan mereka yang berperang. Kami tidak akan menargetkan keluarga tetapi para teroris Daesh, kami akan melawan mereka dan jika mereka ditangkap mereka akan menghadapi pengadilan yang adil dan jika mereka melawan, mereka akan dibunuh," katanya.
Dia menambahkan bahwa jumlah para pengungsi masih lebih rendah dari yang diperkirakan.
Menurut PBB, minimal 50.000 orang telah berhasil melarikan diri kota selama empat minggu terakhir. Organisasi Internasional untuk Migrasi menempatkan angka di atas 80.000.
Daesh telah mengancam akan membunuh orang tertangkap yang mencoba untuk melarikan diri dari kota.
Tentara tentara dan para pejuang Irak melancarkan serangan untuk merebut kembali Mosul, kota kubu terakhir Daesh di negara itu.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email