Pesan Rahbar

Home » , » Bikin Haru! Begini Prosesi Ruwatan Dari Warga Yogyakarta Untuk Ahok

Bikin Haru! Begini Prosesi Ruwatan Dari Warga Yogyakarta Untuk Ahok

Written By Unknown on Wednesday 12 April 2017 | 00:21:00

Ritual ruwatan dari warga yogyakarta untuk ahok. (Foto: Merdeka.com/Purnomo Edi)

Puluhan warga Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas lintas agama dan budaya Rejo Semut Ireng menggelar ritual ruwatan untuk menjaga kebhinekaan dan keselamatan Indonesia dari perpecahan, Minggu (9/3). Dalam aksi ruwatan tersebut, puluhan warga ini memulainya dari Tugu Pal Putih Yogyakarta kemudian berjalan kaki menuju Sungai Code yang berjarak lebih kurang 500 meter.

Dengan beriringan dan sembari melantunkan kidung-kidung doa, puluhan ini pun berjalan kaki ke Sungai Code. Sesampainya di Sungai Code, puluhan anggota Rejo Semut Ireng inipun turun ke Sungai Code dan melarung sebuah kotak suara sebagai penanda berakhirnya ritual ruwatan.

Menurut Koordinator Rejo Semut Ireng, Santosa, ruwatan ini digelar sebagai wujud keprihatinan para pegiat seni dan budaya di Yogyakarta terhadap kebhinekaan yang mulai terusik. Padahal sudah sejak awal ketika negara ini berdiri, lanjut Santosa, Bhineka Tunggal Ika sudah disepakati bersama oleh para pendiri bangsa.

"Kami merasa prihatin karena kebhinekaan telah tercoreng oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu kami memberikan dukungan Ahok sebagai simbol minoritas dan keberagaman yang terzalimi. Walaupun kami secara politis tidak bisa mendukung Ahok, tetapi kami jelas mendukung keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia," terang Santosa.

Santosa menjelaskan, ruwatan yang dinamai Mantram Pangkruwat Bangsa. Tujuannya untuk membuang sangkal atau sial supaya bangsa Indonesia terhindar dari perpecahan.

"Kami larung atau hanyutkan kotak suara sebagai simbol untuk membuang sial. Supaya perpecahan karena dorongan kelompok tertentu yang memiliki tujuan untuk mencoreng kebhinekaan di Indonesia bisa dihindari," terang Santosa.

Santosa menambahkan, aroma perpecahan bangsa ini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuat kelompok lintas agama, budaya dan kesenian di Yogyakarta menjadi prihatin. Keprihatinan itu pun dituangkan kedalam acara ruwatan Mantram Pangkruwat Bangsa.

"Memiliki sikap dan keyakinan yang berbeda dengan kelompok lainnya itu harus dihargai. Jangan ada pemaksaan kehendak di Indonesia. Nilai kebhinekaan dan keberagaman harus terus disuarakan dan dijaga. Dari Yogyakarta kami berdoa untuk keselamatan Indonesia dan Ahok," pungkas Santosa. [rnd]merdeka.com


Dinilai Jadi Sengkuni, Amien Rais "Diruwat" Warga Yogya

Paguyuban Masyarakat Tradisi (Pametri) Yogyakarta mendatangi rumah tokoh Partai Amanat Nasional, Amien Rais, di Sawit Sari Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Kamis (16/10/2014). Rombongan ini datang untuk menggelar ruwatan untuk Amien dan para wakil rakyat yang dinilai bersikap sebagai "Sengkuni", yaitu tokoh yang dikenal licik dan penghasut di dunia wayang.

Sunanda, koordinator aksi, mengatakan bahwa mereka sengaja menggelar acara ini karena menurut penilaian mereka, sebagai negarawan, sikap Amien Rais dinilai sudah melenceng dan telah mengingkari semangat reformasi.

"Jadi, kami ke sini untuk 'meruwat' Pak Amien Rais agar kembali bersih," ujarnya. Paguyuban Masyarakat Tradisi (Pametri) Yogyakarta mendatangi rumah tokoh Partai Amanat Nasional, Amien Rais, di Sawit Sari Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Kamis (16/10/2014).

Rombongan ini datang untuk menggelar ruwatan untuk Amien dan para wakil rakyat yang dinilai bersikap sebagai "Sengkuni", yaitu tokoh yang dikenal licik dan penghasut di dunia wayang. Sunanda, koordinator aksi, mengatakan bahwa mereka sengaja menggelar acara ini karena menurut penilaian mereka, sebagai negarawan, sikap Amien Rais dinilai sudah melenceng dan telah mengingkari semangat reformasi. "Jadi, kami ke sini untuk 'meruwat' Pak Amien Rais agar kembali bersih," ujarnya.


Simak Video Ini:


(Merdeka/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: