Mohammed Abdullah Adam, hafiz seluruh al-Quran asal Sudan dan peraih juara ketiga jurusan hafalan seluruh al-Quran MTQ internasional Iran ke-34 menegaskan, penilaian para juri benar-benar amat adil.
Mohammed Abdullah Adam saat wawancara dengan IQNA mengatakan, untuk pertama kalinya saya berpartisipasi sebagai delegasi negara Sudan dalam jurusan hafalan seluruh al-Quran di MTQ internasional Iran ke-34 dan saya dapat menyabet peringkat ketiga jurusan ini.
Ia terkait tingkat para hafiz partisipan musabaqoh ini mengatakan, para hafiz yang sangat kuat hadir dalam kompetisi ini dan mayoritas mereka memiliki beground pernah hadir dalam MTQ internasional di pelbagai negara.
Mohammed Abdullah Adam saat ini berumur 26 tahun. Ia mengungkapkan, saya mulai menghafal al-Quran sedari umur 16 tahun dan saya menghafal seluruh al-Quran selama dua tahun serta menyabet peringkat kedua dalam jurusan hafalan seluruh al-Quran dan tafsir berhadiah internasional Khartoum, ini termasuk kebanggaan lain saya dalam kancah MTQ internasional.
Terkait penilaian komite para dewan juri musabaqoh dan pemberian nilai kepada para kompetitor ia mengatakan, penilaian para dewan juri benar-benar sangat adil dan evaluasi mereka tentang kinerja para kompetitor amatlah adil.
Mohammed Abdullah Adam mengungkapkan perasaannya tentang penyabetan juara ketiga. Ia mengatakan, saya memiliki perasaan sangat baik dan sangat gembira karena dapat meraih juara ketiga jurusan hafalan seluruh al-Quran dalam musabaqoh Iran ini dan semoga Allah menggolongkan saya termasuk dalam barisan para pelaksana makna dan hukum-hukum kalam wahyu Ilahi dan memadukan serta menyatukan umat Islam.
Kompetitor Sudan ini dalam menjawab pertanyaan apakah sebelumnya ada prediksi akan meraih juara dalam musabaqoh ini mengatakan, saya memprediksikan akan meraih juara kedua atau ketiga jurusan hafalan seluruh al-Quran.
Terkait interaksi para pengurus dan staf penyelenggara musabqoh dengan para kompetitor ia mengatakan, mereka sangat santun dengan para pertisipan musabaqoh dan menyambut kami dengan hangat dan semoga Allah menerima kinerja-kinerja baik dan ibadah mereka semua.
"Dengan melihat bahwa saya untuk pertama kalinya ikut serta dalam kompetisi internasional al-Quran, ketika kembali ke Sudan maka saya akan mentransfer pesan ini ke masyarakat kami, bahwa masyarakat Iran dan para pengurus negara ini sangat menghormati sekali para ahli al-Quran dan memuliakan mereka serta ada kepedulian dan atensi khusus akan kedudukan al-Quran di negara ini,” ucap Hafiz Sudan.
Lebih lanjut, ia mengisyaratkan moto musabaqoh dengan topik "Satu Kitab Satu Umat” dan mengatakan, pemilihan moto untuk fenomena agung Qurani ini menunjukkan bahwa di Iran terdapat kepedulian dan atensi lebih akan persatuan dan integrasi umat Islam.
Di penghujung, terkait kemungkinan adanya peluncuran cannel untuk interaksi dan komunikasi antar para qori, ia mengatakan hal ini dapat terlaksana dengan penggunaan jejaring sosial, dimana dapat mengambil alamat dan spesifikasi para kompetitor yang hadir dalam musabaqoh dan membuat sejumlah link untuk mengkomunikasikan antar mereka, dimana di samping bertukar pengalaman Qurani, juga meminta mereka tentang solusi-solusi persatuan dan integrasi umat Islam dengan berpegang pada al-Quran.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email