Kaum muslim Filipina di kota Manila menyelenggarakan bulan Ramadhan di tengah-tengah tantangan dan ancaman teroris di kota kawasan muslim dan otonom Mindanao.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Rappler, lebih dari 5 juta muslim Filipina, memulai berpuasa bulan Ramadhan dari hari Sabtu (27/5).
Pengeboman terbaru di kota Manila dan bentrok antara militan ISIS dan tentara pemerintah di kota Marawi tidak menghalangi puasa kaum muslim Mindanao.
Perayaan setelah puasa: Bakas atau ikan panggang adalah paling laku pada bulan Ramadhan. Kaum muslim Filipina dalam sepanjang bulan Ramadhan menyelenggarakan jamuan di setiap sahur dan buka.
Kelezatan Ramadhan: Pada hari-hari biasa, masyarakat Filipina hanya mengkonsumsi telur atau ikan sarden, namun pada bulan Ramadhan, juga ditemukan daging, telur dan bakas di hidangan mereka.
Ibadah: Membaca al-Quran adalah amalan yang terus disuport agar dilakukan oleh kaum muslimin pada bulan Ramadhan di Filipina.
Banyak salat: Pada bulan Ramadhan, setelah berbuka, kaum muslim Filipina, selain melaksanakan salat harian, juga melaksanakan salat Tarawih.
Kehidupan rutin: Kaum muslim meski tidak makan atau tidak minum dalam sepanjang hari, mereka tetap bekerja seperti pada hari-hari biasa dan mengerjakan tugas-tugasnya.
Hari minim penjualan: Bisnis tidaklah seperti pada bulan-bulan sebelumnya dan atau bahkan hari-hari sebelum bulan Ramadhan, para pemilik toko mengadukan penurunan 60% penjualannya. Alasannya bukan semata pengeboman, bahkan kebijakan presiden untuk melawan penyelundupan. Mereka mengakui banyak sekali para pembeli yang kaya bersembunyi dikarenakan terlibat dalam perdagangan ilegal ini.
Terlibat: Penduduk Manila menginvestigasi insiden di kawasan Mindanao dan mengikuti berita.
(Rappler/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email