Ali Shamkhani - Secretary of Iran's Supreme National Security Council.
Ketua Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani mengatakan bahwa ucapan anti-Tehran Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru sama sekali salah dan tidak berdasar.
"Klaim ini sama sekali tidak berdasar dan sama sekali tidak benar. Komunitas global tidak akan mempercayai klaim ini," kata Shamkhani pada hari Sabtu (27/5) dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Rusia.
Selama kunjungan minggu lalu ke Arab Saudi, Trump meminta semua negara untuk bekerja untuk mengisolasi Iran. Dia selanjutnya menuduh Teheran memicu konflik sektarian dan teror.
Memperhatikan Trump melakukan perjalanan pertamanya ke negara asing sebagai presiden sebuah negara yang dikenal karena mendukung terorisme, Shamkhani menekankan bahwa Iran sendiri adalah korban terorisme.
"Iran telah bertempur dengan terorisme selama sekitar 40 tahun Ribuan orang telah terbunuh dalam pertempuran tersebut. Orang-orang Amerika hanya mengetahui apa itu terorisme setelah 11 September," tambahnya.
Serangan 11 September adalah serangkaian serangan di AS yang menewaskan hampir 3.000 orang dan menyebabkan kerusakan properti dan infrastruktur senilai $ 10 miliar. Dari 19 pembajak yang diduga melakukan serangan 9/11, 15 orang adalah warga negara Saudi dan bukti yang ada menunjukkan bahwa beberapa di antaranya terkait dengan pejabat tinggi Saudi.
Menggarisbawahi upaya Iran dan Rusia untuk menyelesaikan krisis di Suriah, Shamkhani menekankan bahwa Arab Saudi dan Wahhabisme adalah sumber utama terorisme.
Wahhabisme adalah ideologi radikal yang mendominasi Arab Saudi, yang secara bebas diajarkan oleh ulama yang didukung oleh pemerintah di sana, dan inspirasi teroris di seluruh dunia. Daesh dan kelompok teror Takfiri lainnya menggunakan ideologi tersebut untuk menyatakan orang-orang dari agama lain sebagai "orang-orang kafir" dan kemudian membunuh mereka.
(IRNA/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email