Pertemuan tiga hari ulama muslim Filipina yang dimulai Jumat (12/5) dan berlangsung sampai hari ini telah diselenggarakan sementara sebelum penyelenggaraan acara mendapat ancaman akan diserang oleh kelompok teroris ISIS.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Sun Star, dalam pertemuan yang diselenggarakan dengan tujuan mengumumkan penentangan ulama dengan ISIS di pulau Mindanao ini, dengan dihadiri 300 ulama agama di seantero Filipina, para ulama dengan mengecam kinerja teroris ISIS yang dilakukan dengan mengatasnamakan Islam mengatakan, pengajaran kembali dasar-dasar sejati Islam untuk mengetahui Islam, keadilan, kasih sayang dan perdamaian adalah urgen.
Kelompok teroris ISIS sebelum penyelenggaraan pertemuan ini dengan mengeluarkan maklumat mengancam akan menyerang para partisipan pertemuan ini.
Dalam maklumat tersebut ditulis, kami memperingatkan kepada para keluarga ulama agar mengumumkan kepada mereka supaya tidak berpartisipasi dalam pertemuan ini, karena jika di pertengahan penyelenggaraan ini dan atau di akhir terjadi segala bentuk kejadian pada mereka, maka tanggung jawabnya di tangan kalian sendiri dan kami telah memperingatkan tentang hal ini.
General Carlito Galvez Jr, komandan militer senior Filipina di Mindanao dengan mengucapkan rasa terimakasih kepada para ulama dan peran mereka dalam memerangi terorisme mengatakan, menjaga keamanan adalah kewajiban bersama di kalangan semua kelompok masyarakat, baik ulama, divisi pemerintah, universitas dan agama. Filipina sebuah negara di Asia Tenggara. Islam masuk ke negara ini pada abad ke delapan Masehi. Kaum muslim merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen. Kelompok muslim tersohor dengan Moro dan mayoritas tinggal di Mindanao, Sulu, dan pulau-pulau selatan negara ini.
(Sun-Star/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email