Amerika Masih Menjadi Pendukung Teroris Suriah

Amerika masih menjadi pendukung setia teroris di Suriah.

Demikian hal ini ditegaskan oleh Aleksey Pushkov, utusan tinggi Dewan Federasi Rusia, seperti dilansir oleh Sputnik kemarin, ketika ia menyikapi serangan udara yang dilakukan oleh Koalisi Anti ISIS di bawah pimpinan Amerika terhadap pasukan militer Suriah.

Menurut Pushkov, serangan udara tersebut tidak bisa dijustifikasi dan hanya bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Basyar Asad, Presiden Suriah.

“Amerika telah merubah diri pada permulaan tahun 2017 ini. Sekalipun demikian, Washington masih menjadi pendukung gerakan semi militer teroris di Suriah,” ujar Pushkov.

Dalam pesan resmi yang disampaikan oleh Pushkov di halaman pribadi Twitternya, ia menekankan bahwa memerangi ISIS hanyalah sebuah upaya untuk menyelewengkan opini.

Pushkov mengaku, penguasa mungkin bisa berubah dan berganti. Akan tetapi, kebijakan dan siasat mereka tidak akan pernah berubah.

Pada hari Selasa lalu, Koalisi Anti ISIS menyerang pasukan Suriah yang telah memasuki kawasan “dilarang perang” di daerah al-Tanf yang berada di dekat perbatasan Iraq.

Menurut pengakuan saksi kepada Sputnik, minimal dua orang dari personel pasukan Suriah tewas dan lebih dari lima belas orang terluka dalam serangan Amerika ini.

Sebelum ini, Koalisi Anti ISIS juga telah menyerang pasukan Suriah pada tanggal 18 Mei lalu.

Menurut Sergey Lavrov, serangan-serangan ini ilegal dan melanggar kedaulatan Suriah.

(Sputnik/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)