Tidak syak lagi, kami akan membalas kucuran darah para syuhada korban aksi teroris Tehran kemarin dari para pelaku dan pendukung mereka.
Begitu pernyataan disampaikan oleh Brigadir Jenderal Husain Salami, wakil komandan Sepah Pasdaran Republik Islam Iran, seperti dirilis oleh Sepah News kemarin.
Brigjen Salami menjelaskan kronologi peristiwa aksi teroris yang mengguncang bangunan Parlemen Iran yang dikenal dengan sebutan Bahrestan. Menurut penuturannya, tiga orang memasuki gedung parlemen melalui pintu masuk yang biasa digunakan oleh tamu masuk.
Setelah masuk, mereka menembakkan senjata yang mereka genggam ke arah tamu-tamu yang berada dalam antrian. Setelah itu, mereka berusaha memasuki ruang utama parlemen.
Akan tetapi, setelah mendapatkan perlawanan dari petugas yang berasal dari satuan kepolisian dan Sepah Pasdaran, mereka tidak bisa memasuki ruang utama parlemen.
Sebagai opsi, mereka memasuki salah satu kantor yang biasa ditempati anggota parlemen untuk kegiatan sehari-hari.
Salah satu teroris yang sudah memastikan diri tidak akan menemukan jalan untuk melarikan diri langsung melakukan aksi bunuh diri. Dua orang yang lain masih bertahan dan akhirnya dimusnahkan oleh petugas.
“Sungguh membanggakan operasi tersebut. Terutama sidang parlemen yang masih terus berjalan sekalipun terjadi keributan, dan rakyat mendengarkan kelangsungan sidang melalui radio,” ujar Brigjen Salami.
Sehubungan dengan aksi teroris yang menimpa makam Imam Khomeini ra, satu orang penjaga sepatu gugur syahid. Tidak lama setelah itu, kedua teroris tersebut pun menemui ajal.
(Sepah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email