Qatar juga memfasilitasi pembicaraan antara Amerika, Taliban, dan pemerintah Afghanistan.
Mutlaq al-Qahtani, Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Qatar Urusan Kontraterorisme, mengungkapkan negaranya menampung para pemimpin Taliban atas permintaan pemerintah Amerika Serikat.
"Qatar menampung para pemimpin Taliban atas permintaan pemerintah Amerika Serikat," kata Qahtani dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi Al-Jazeera Ahad lalu. "Dan sebagai bagian dari kebijakan pintu terbuka dijalankan Qatar untuk memfasilitas perundingan, mediasi, dan mewujudkan perdamaian."
Dia menambahkan Qatar juga memfasilitasi pembicaraan antara Amerika, Taliban, dan pemerintah Afghanistan.
Belum ada komentar dari pemerintah Amerika mengenai kabar mengejutkan tersebut.
Taliban membuka kantor politiknya di Qatar pada 2013.
Pernyataan Qahtani itu muncul setelah Presiden Amerika Donald Trump menuding Qatar secara historis mendanai terorisme di level sangat tinggi.
Hubungan Qatar dengan negara tetangganya memburuk setelah Arab saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir, dan Yaman Senin pekan lalu memutuskan hubungan diplomatik. Mereka beralasan Qatar menyokong terorisme.
Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga melakukan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar. Bareng Mesir, ketiga negara tersebut merilis daftar berisi 59 orang dan 12 lembaga, kebanyakan dari Qatar, diduga mendanai teroris.
(Al-Jazeera/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani. (Foto: Faisal Assegaf/Albalad.co)
Mutlaq al-Qahtani, Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Qatar Urusan Kontraterorisme, mengungkapkan negaranya menampung para pemimpin Taliban atas permintaan pemerintah Amerika Serikat.
"Qatar menampung para pemimpin Taliban atas permintaan pemerintah Amerika Serikat," kata Qahtani dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi Al-Jazeera Ahad lalu. "Dan sebagai bagian dari kebijakan pintu terbuka dijalankan Qatar untuk memfasilitas perundingan, mediasi, dan mewujudkan perdamaian."
Dia menambahkan Qatar juga memfasilitasi pembicaraan antara Amerika, Taliban, dan pemerintah Afghanistan.
Belum ada komentar dari pemerintah Amerika mengenai kabar mengejutkan tersebut.
Taliban membuka kantor politiknya di Qatar pada 2013.
Pernyataan Qahtani itu muncul setelah Presiden Amerika Donald Trump menuding Qatar secara historis mendanai terorisme di level sangat tinggi.
Hubungan Qatar dengan negara tetangganya memburuk setelah Arab saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir, dan Yaman Senin pekan lalu memutuskan hubungan diplomatik. Mereka beralasan Qatar menyokong terorisme.
Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga melakukan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar. Bareng Mesir, ketiga negara tersebut merilis daftar berisi 59 orang dan 12 lembaga, kebanyakan dari Qatar, diduga mendanai teroris.
(Al-Jazeera/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email