Pesan Rahbar

Home » , » Arab Saudi dan Israel Berunding Soal Menjalin Hubungan Ekonomi

Arab Saudi dan Israel Berunding Soal Menjalin Hubungan Ekonomi

Written By Unknown on Friday, 7 July 2017 | 19:44:00

Dimulai dengan mengizinkan perusahaan-perusahaan Israel beroperasi di Arab Saudi dan membolehkan maskapai El Al dari Israel melintasi wilayah udara Saudi.

Donald Trump (Presiden Amerika Serikat) Bersama dengan Raja Salman (Raja Arab Saudi). (Foto: Detik.com).

Arab Saudi dan Israel tengah berunding untuk membuka hubungan ekonomi di antara kedua negara, seperti dilansir the Times hari ini

Mengutip sumber-sumber Arab dan Amerika, surat kabar asal Ingggris itu melaporkan langkah-langkah awal menuju hubungan antara kedua negara sama-sama memusuhi Iran tersebut dimulai dengan hal-hal kecil, termasuk mengizinkan perusahaan-perusahaan Israel beroperasi di Arab Saudi dan membolehkan maskapai El Al dari israel melintasi wilayah udara Saudi.

Menurut sejumlah sumber dekat dengan Arab Saudi, peningkatan hubungan antara negara Kabah dan negara Zionis itu menjadi bahasan antara Jared Kushner, penasihat sekaligus mantu dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pangeran Muhammad bin Salman, putra dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz. Hubungan keduanya kian akrab.

The Times menulis Kushner dan Pangeran Muhammad bin Salman dikabarkan telah membahas mengenai peningkatan hubungan Arab Saudi dengan Israel sebagai langkah menuju perdamaian Palestina-Israel.

Palestina menolak gagasan terjalin hubungan antara saudi dan khawatir. Palestina khawatir langkah itu bakal menormalisasi hubungan negara-negara Arab dengan negara Bintang Daud itu tanpa memastikan berdirinya negara Palestina merdeka.

The Times menyebutkan prospek hubungan dengan Israel berperan dalam keputusan Arab Saudi dan para sekutunya untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, sebuah upaya buat menekan Qatar agar berhenti menyokong Hamas.

The Wall Street Journal bulan lalu melaporkan negara-negara Arab Teluk telah merampungkan sebuah proposal untuk mengambil langkah tidak pernah disangka untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Syaratnya, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengambil langkah-langkah menguntungkan Palestina, seperti pembekuan pembangunan permukiman di Tepi Barat dan mencabut pembatasan dagang di Jalur Gaza.

(Haaretz/Times-of-Israel/The-Times/The-Wall-Street-Journal/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: