Pesan Rahbar

Home » » Cak Nun: Dari ‘Benih’ Khilafah, Tumbuhlah NKRI

Cak Nun: Dari ‘Benih’ Khilafah, Tumbuhlah NKRI

Written By Unknown on Sunday, 23 July 2017 | 03:22:00


“DPP HTI datang ke saya. Satu jam kemudian beberapa perwira Mabes Polri juga datang ke saya, dan temanya sama. Yaitu mengenai rencana Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2/2017) itu loh,” ujar Cak Nun saat hadir dalam acara Halal bihalal Arek Suroboyo yang digelar Yayasan Kalimasadha Nusantara di Graha SHW, Jalan Imam Bonjol, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/7/2017) malam.

Punggawa Kiai Kanjeng itu mengaku sempat dikunjungi oleh DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan perwira Polri terkait Perppu Ormas. Lalu apa yang dikatakan Cak Nun kepada masing-masing tamunya?

“Indonesia adalah bagian dari khilafah. Saya sudah omongkan ke Mabes Polri, ke Danramil yang datang ke tempat saya. Tapi itu tidak usah diomongkan di sini,” tambah suami Novia Kolopaking ini.

Meski didatangi dua kubu berbeda, Cak Nun mengaku kalau apa yang dijelaskannya sama persis, baik kepada tokoh HTI maupun kepada para perwira Mabes Polri.

“Apa yang saya katakan tidak berubah. NKRI ini ya khilafah,” tegasnya.

Tokoh kharismatik asal Jombang ini lalu sedikit memberi penjelasan soal sistem khilafah. “Bedanya saya dengan HTI, khilafah itu memang konsepnya Tuhan. Tuhan bikin alam, bikin manusia disuruh jadi dutanya Dia (Tuhan). Representasi Dia,” terang Cak Nun.

Kemudian, Cak Nun memberi contoh lukisan dan si pelukisnya. “Seperti lukisan, khalifahnya adalah pelukisnya. Kalau tidak ada lukisannya, pelukisnya tidak representatif. Maka manusia adalah representasi dari Tuhan,” tegasnya.

Cak Nun juga menggambarkan khilafah sebagai ‘benih’ yang akan tumbuh berdasarkan cuaca, lokasi tanah, dan siapa yang menanam. “Nah cuma bedanya kalau HTI, khilafah itu sudah barang jadi. Di atas meja tinggal makan. Sistem besar, prasmanan.”

“Saya tidak. Khilafah itu benih. Nanti ditanam di Amerika tumbuhnya pohon ini, di tanam di Indonesia tumbuhnya pohon lain lagi. Tergantung cuacanya, tanahnya dan jenis petaninya. Maka Republik Indonesia itu juga sudah khilafah pada batas tertentu, dan prosentase tertentu,” sambung Cak Nun.

Di acara yang juga dihadiri, Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Hariman Siregar (aktivis Malari), dan sejumlah tokoh lainnya itu, berkali-kali Cak Nun mengingatkan bahwa Indonesia sebagai Negara Pancasila dengan Bhineka Tunggal Ikanya itu, sudah khilafah.

“Maka ‘pohon’ khilafah itu bisa jadi Republik, bisa jadi Kesultanan, bisa jadi Perdikan, bisa jadi apa saja, terserah. Yang penting prinsipnya adalah, mengamalkan satu sama lain antar manusia, adil satu sama lain antar manusia, sayang satu sama lain antar manusia,” tutupnya.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: