Banyak yang mencontohkan kezuhudan hanya kepada Imam Ali as dan ini adalah hal yang keliru, karena zuhud bukan bermakna tidak punya apa-apa akan tetapi bermakna tidak terpikat kepada dunia.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, dalam sebuah ceramahnya di hadapan para pelajar agama di hauzah ilmiah Isfahan, Ayatullah Sayid Abul Hasan Mahdawi menjelaskan bahwa di antara pengaruh zuhud ialah bahwasanya manusia yang zuhud bukan berarti mengahramkan dunia untuknya namun ia tetap memanfaatkan dunia ini.
Akan tetapi perbedaan seorang yang zuhud dengan orang yang cinta dunia ialah bahwa orang yang tidak zuhud mereka bergerak di jalan dunia ini dan hatinya selalu mengahdap dunia, namun seorang yang zuhud selalu membelakangi dunia ini dan wajahnya selalu mengahdap Allah swt dan sebaliknya dunia yang menghadap dan mendekat kepadanya, terangnya.
Ayatullah Mahdawi menambahkan, jangan peranh kita berfikir bahwa manusia yang zuhud tidak memanfaatkan dunia ini, akan tetapi dunia yang berlari dan mendekat ke arah mereka, namun ia berkata tidak kepada dunia dan juga membelakanginya.
Dalam sebuah hadits, Imam Ali as bersabda “barang siapa yang zuhud di dunia ini, maka dunia tidak akan pergi darinya.” Yakni dunia akan menghampirinya meskipun ia tidak mengejarnya.
Banyak yang mencontohkan kezuhudan hanya kepada Imam Ali as dan ini adalah hal yang keliru, karena zuhud bukan bermakna tidak punya apa-apa akan tetapi bermakna tidak terpikat kepada dunia, demikian jelas Ayatullah Mahdawi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email