Pesan Rahbar

Home » » Jadi Viral, Kisah Pria Papua Gendong Seorang Pendaki Selama 10 Jam. Toleransi Ini Bikin Ribuan Netizen Terharu, Simak!

Jadi Viral, Kisah Pria Papua Gendong Seorang Pendaki Selama 10 Jam. Toleransi Ini Bikin Ribuan Netizen Terharu, Simak!

Written By Unknown on Thursday, 6 July 2017 | 18:27:00


“Orang Papua terkenal penuh kasih.

Bangga lahir dan besar di Papua,” setidaknya itulah satu dari ribuan komentar yang menghiasi sebuah foto yang diunggah oleh akun Instagram @urban.hikers.

Foto tersebut pun kini telah menjadi viral.

Akibatnya ada banyak orang yang kini tengah mencari-cari pria Papua yang ada dalam foto tersebut.

Kenapa banyak orang yang mencari pria berkulit hitam dalam foto tersebut? Ternyata ada banyak cerita mengharukan dan membanggakan di balik foto yang mengabadikan seorang pria Papua tengah menggendong seorang pendaki yang tergelincir dari Gunung Slamet.
Ya, pria Papua tersebut dengan sigapnya langsung menggendong pendaki yang tergelincir, tanpa berpikir kelelahan atau napasnya akan habis di tengah jalan.

Kira-kira seberapa jauh ia menggendong pendaki tersebut? “Yang saya salutkan, saudara kita dari Papua ini menggendong dari pos 9 hingga akhirnya tim SAR menjemput di pos 1. (Total perjalanan dari jam 11 siang sampai jam 9 malam di pos 1),” itulah kisah yang diceritakan oleh akun Instagram @sabangprayogi ke Instagram @urban.hikers. Kejadian tersebut terjadi pada 30 Juni 2017.

Dari jam 11 siang hingga jam 9 malam, setidaknya 10 jam pria Papua tersebut menggendong pendaki yang sepertinya terluka sangat parah, sehingga sudah tak bisa lagi berjalan. Jadi, tidaklah heran jika banyak netizen yang penasaran dan ingin mencari tahu siapakah pria Papua yang telah menjadi seorang pahlawan tersebut.

“Tu lah pecinta alam sejati. Solidaritas, kemanusiaan tetap No. 1, salut buat abang Papua,” tulis komentar pemilik akun @arikuruniawan dalam foto yang diunggah oleh @urban.hikers tersebut.

Berikut komentar netizen lainnya:

ikairnaa@mastercorbuzier @ckjessica25master deddy ka chika kisahnya perlu dishare ni sebagai contoh toleransi solidaritas dan jiwa pancasila yg mulai pudar @officialhitamputiht7 #hitamputih#trans
klvn_famSaya percaya saudara seiman saya tidak berkata "agamamu apa?" Tetapi tetap mengasihi sesama tanpa pandang bulu.. INI LAH INDONESIA!! AYO semua.. contohi sikap yg harus kita lakukan dalam perbedaan.. jgn pandang perbedaan sebagai aib.. tetapi pandanglah perbedaan sebagai pemberian yg terindah dari Tuhan kita.. salam damai saudara saudaraku.☺
hydalachonawaKaka pace talalu keren.. Banggaaa.. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan kaka pace
rjojooMantap Pace, saya respect liat ko Pace... Lestari!!
devabungamadarayuTop markotop sabaannnggg 👍👍

indahiinn_Terharu,kita satu indonesia bersaudara. Alhamdulillah.. masih ada orang baik di muka bumi ini. Buktikan semua agama mengajarkan kebaikan,kebaikan terhadap sesama. ❤ Salam buat orang Papua itu dr saya orang Jogjakarta. Kita semua bersaudara. 😢❤

satehmpto@kompastv mungkin bisa diundang nih pace, sangat solid terhadap sesama manusia. Sangat inspiratif bagi banyak orang. Saluuttt
Dari sebuah foto kita diajarkan banyak hal, mendaki gunung itu bukan sekadar mengabadikan fotomu dengan latar belakang pemandangan yang indah dan kamu bisa bangga-banggakan di media sosial, mendaki gunung adalah sebuah proses atau perjalanan yang mengajarkanmu untuk lebih menghargai dan mencintai alam, serta makhluk hidup lainnya. Lalu siapakah pria Papua tersebut?


Berikut postingannya!

Perjalanan saya kali ini bersama @nailurrobich @wahyukusumaj dan @triahardiy memiliki sebuah cerita menarik. Singkat perjalanan, kami berjuang menuju puncak dan berhasil mencapainya, dengan tetap menaati peraturan dan pertimbangan keamanan. Pada saat turun dari puncak, seorang pendaki tergelincir dan terjatuh menggelinding sehingga mengalami luka gores dan luka benturan cukup parah di kepala.

Pendaki lain segera melakukan pertolongan pertama. Beberapa saat kemudian, teman teman pendaki dari Mahasiswa pecinta alam Universitas Widya Mataram Jogjakarta dan teman-temannya datang.

Mereka berinisiatif untuk membawa turun korban, menuju basecamp bambangan, sekalipun sebenarnya korban berasal dari jalur pemalang. Dari berbagai pertimbangan, korban digendong menuju basecamp bambangan. Yang saya salutkan, saudara kita dari papua ini menggendong dari pos 9 hingga akhirnya tim SAR menjemput di pos 1. (Total perjalanan dari jam 11 siang sampai jam 9 malam di pos 1).

Diluar penanganan tim SAR dan basecamp yang menurut saya terlambat, saya tetap menaruh respect yang setinggi-tingginya terhadap teman-teman yang sudah berjuang menolong korban. Dari perjalanan ini, kita bisa belajar menjadi manusia mulia, dari alam.


(Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: