Pesan Rahbar

Home » » Liberman: Israel Tidak Terikat Dengan Kesepakatan Gencatan Senjata AS-Rusia di Suriah

Liberman: Israel Tidak Terikat Dengan Kesepakatan Gencatan Senjata AS-Rusia di Suriah

Written By Unknown on Tuesday, 11 July 2017 | 05:13:00

Israeli soldiers near the Syrian border in the occupied Golan Heights,.

Israel telah menolak untuk mematuhi gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Rusia yang mulai berlaku di Suriah barat daya pada hari Minggu (9/7), dengan mengatakan akan bertindak untuk melindungi kepentingannya.

"Israel memiliki kebebasan bertindak sepenuhnya, terlepas dari pemahaman atau perkembangan apapun," kata menteri urusan militer Avigdor Liberman pada hari Minggu (9/7).

Rusia, AS dan Yordania telah sepakat untuk mendukung gencatan senjata di Suriah barat daya dan untuk mendirikan zona de-eskalasi di provinsi-provinsi Suriah di Dara'a, Suwayda dan Quneitra, yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Gencatan senjata tersebut mulai berlaku pada siang hari waktu Damaskus (0900 GMT) pada hari Minggu.

Kesepakatan trilateral tentang penghentian permusuhan diumumkan pada hari Jumat (7/7) setelah sebuah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Amerika, Donald Trump, di sela-sela KTT G20 di kota Hamburg, Jerman.

Liberman mengatakan bahwa Tel Aviv sedang mempertimbangkan pemahaman yang dicapai antara Trump dan Putin mengenai gencatan senjata tersebut.

Israel telah menyebutkan beberapa tembakan menyasar ke wilayah Suriah, yang menargetkan posisi sipil dan militer. Banyak pengamat percaya teroris yang didukung oleh Israel berada di balik tembakan, dengan berpura-pura sehingga Tel Aviv dapat menyerang posisi militer Suriah.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga mengomentari gencatan senjata tersebut pada hari Minggu (9/7), dengan mengatakan bahwa Israel akan secara hati-hati memantau perkembangan di Suriah, "sambil dengan kuat menegakkan garis merah kami."

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: