Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, pesan Arbain bagi kaum tertindas adalah harapan untuk keselamatan dan bagi kubu imperialis adalah berakhirnya gerakan dan garis diskriminasi dan penindasan.
Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi, Perwalian Haram Suci Razavi, Minggu petang dalam pertemuan para relawan rakyat acara Arbain Husseini yang diselenggarakan di Aula Qods, Haram Suci Razavi menyebut Asyura sebagai sebagai rahasia keabadian, kehidupan kembali, pertumbuhan dan hidupnya agama serta manifestasi ajaran-ajaran agama. Ia menuturkan, dalam tragedi Asyura seluruh perwujudan agung kemanusiaan dan Islam, tampak jelas. Perwujudan-perwujudan agung seperti tauhid, kecintaan pada Tuhan, penghambaan pada Tuhan, pengorbanan dan keberanian, disaksikan dan menjadi pelajaran bagi umat manusia dalam peristiwa Asyura.
Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan itu menjelaskan, jika tidak ada kebangkitan Imam Hussein as dan Asyura, maka hari ini tidak akan ada yang tersisa sedikitpun dari Islam. Menurutnya, tawakal, komitmen, puncak penghambaan dan penyerahan diri kepada Tuhan, pengorbanan, peduli pada sesama dan perhatian kepada orang lain di bawah naungan kecintaan kepada Tuhan, jihad, kesyahidan dan seluruh capaian-capaian manusia dapat disaksikan di Karbala. Seolah tatanan sosial umat manusia berlandaskan Asyura akan segera terbentuk. Asyura harus ada di kehidupan setiap orang agar terwujud sebuah peradaban dengan bendera Imam Hussein bin Ali as.
Tugas Pengikut Aliran Asyura adalah Menyadarkan Manusia
Hujatulislam Raisi menyinggung doa ziarah Arbain dan menuturkan, di dalam doa ziarah Imam Hussein as disebutkan "Badzala muhajatahu fika liyastanqidza ibadak minnal jahalati wa hirati As Shalati" dan ini adalah tugas asli aliran Asyura, yaitu membangkitkan kesadaran manusia dan menyingkirkan kegelapan serta kebodohan dari masyarakat.
Raisi juga menekankan, darah syuhada menyingkirkan kebodohan dari dunia. Ia menuturkan, kebangkitan Islam terjadi berkat darah syuhada yang gugur seperti dalam peristiwa Asyura. Darah syuhada sudah banyak membangkitkan fitrah manusia di dunia ini dan fitrah yang sudah bangkit tidak akan pernah mau menerima penindasan dan tidak akan membiarkan kaum penindas dan imperialis melakukan aksinya.
Ia menambahkan, Asyura adalah awal reformasi sosial, politik dan budaya umat manusia, dan berkat darah syuhada Karbala, setiap tahun di setiap masa, terjadi sebuah revolusi di dunia ini atas nama suci Aba Abdillah Al Hussein.
Anggota Majelis Khobregan Rahbari (Dewan Pakar Kepemimpinan Iran) menyampaikan pertanyaan mengapa seluruh nabi, washi dan pemuka agama menekankan peringatan Asyura ? dan mengatakan, jika tidak ada kebangkitan Imam Hussein as dan Asyura, maka hari ini tidak akan ada ajaran Islam yang tersisa sedikitpun. Mengapa para pemuka agama menekankan peringatan Asyura karena Asyura adalah rahasia keabadian identitas keagamaan dalam kehidupan manusia, mengangkat derajat manusia agar masuk ke dalam kehidupan Ilahi. Asyura juga adalah rahasia anti-penindasan, penegakkan keadilan dan kebebasan di dunia.
Imam Hussein Ingin Masyarakat Memiliki Kekuatan Berpikir Rasional
Perwalian Haram Suci Razavi menyinggung upaya kubu imperialis dunia untuk memaksakan budaya Barat kepada masyarakat Islam dan menuturkan, hari ini gerakan-gerakan pembodohan dan penjajahan di dunia berusaha menghapus kekuatan berpikir rasional dari masyarakat sehingga mereka tidak bisa lagi membedakan mana pemimpin kufur dan mana pemimpin yang hakiki. Arbain terus diperingati agar masyarakat tidak kehilangan kemampuan membedakan pemimpin tersebut dan mereka mampu menghidupkan semangat penghambaan pada Tuhan, perlawanan, kesyahidan, solidaritas dan persatuan di tengah masyarakat Islam.
Ia menambahkan, Imam Hussein as ingin masyarakat memiliki kekuatan berpikir rasional dan analisa, pasalnya sebuah masyarakat yang memiliki kekuatan analisa, tidak akan pernah kehilangan jalan, pemimpin atau tujuan.
Menurut Raisi, pesan Arbain bagi kaum tertindas adalah harapan keselamatan dan bagi penindas adalah berakhirnya gerakan dan garis diskriminasi dan penindasan. Ia menjelaskan, pawai akbar Arbain merupakan kesempatan untuk bersatu dan menunjukkan solidaritas di antara umat Islam pengikut Imam Hussein as di hadapan para pengikut Yazid. Arbain adalah kabar gembira tentang perubahan besar di tengah masyarakat dan sekarang tanda-tandanya semakin jelas.
Hujatulislam Raisi juga menyinggung pembentukan staf pelayanan Haram Suci Razavi di Arbain Husseini tahun lalu dan mengatakan, tahun lalu Haram Suci Razavi secara serius dan terencana terlibat dalam peringatan Arbain dan berusaha mengisi titik-titik yang dinilai pelayanan kepada para peziarahnya rendah, oleh karena itu Haram Suci Razavi membangun tempat-tempat peristirahatan bagi peziarah Arbain di perbatasan Mehran.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email