Turkish army tanks drive to the Syrian city of Jarablus.
Damaskus telah menulis surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengecam pengerahan pasukan Turki baru-baru ini ke wilayah Suriah sebagai bukti kemitraan Ankara dalam terorisme yang mengganggu negara Arab itu.
Dalam dua surat yang ditujukan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan badan dunia, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Kamis (6/7) karena telah mengadopsi "kebijakan agresi dan ilusi ekspansionis" di Suriah.
Surat-surat tersebut mengutip serangan baru Turki di kota Azaz, kota Akhtarin dan lingkungan Jibrin, semuanya terletak di Provinsi Aleppo, Suriah utara.
"Tindakan Erdogan sangat bertentangan dengan legitimasi internasional, tujuan dan prinsip Piagam PBB dan resolusi internasional Dewan Keamanan yang menegaskan kedaulatan, kesatuan dan integritas teritorial Suriah," surat-surat tersebut berbunyi.
Serangan Turki merupakan bagian dari "peran subversif" pemerintah Ankara di Suriah, yang menjadikannya "mitra utama" dalam terorisme dan persekongkolan melawan Damaskus yang mengancam keamanan dan stabilitas regional dan internasional, mereka menambahkan.
Surat-surat tersebut juga mengingatkan PBB tentang surat-surat Suriah sebelumnya kepada badan dunia yang mengutuk pendudukan Turki atas tanah Suriah, mendukung kelompok teroris dan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Suriah.
Mereka selanjutnya menekankan tekad rakyat dan tentara Suriah untuk mempertahankan setiap inci wilayah mereka dan memerangi "terorisme Takfiri yang didukung dan disahkan oleh rezim Erdogan."
Keheningan Dewan Keamanan PBB terhadap tindakan Turki akan mendorongnya untuk terus menentang kemauan masyarakat internasional yang berusaha mengakhiri krisis Suriah, surat-surat tersebut menyimpulkan.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email