Pesan Rahbar

Home » » Amar Ma’ruf Nahi Munkar Bukti Semangat Keimanan

Amar Ma’ruf Nahi Munkar Bukti Semangat Keimanan

Written By Unknown on Saturday, 12 August 2017 | 19:45:00


Amar ma’ruf nahi mungkar adalah perkara yang wajib bagi setiap ummat muslim dunia. Mungkin kita tidak akan sulit menemukan sesorang yang mengajak dan berdakwah dengan lisannya, namun kita akan sulit menemukan seseorang yang memang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar di kehidupannya.

Shabestan News Agency melaporkan dari Qom, dalam sebuah penjelasannya, Ayatullah Sayyid Muhammad Sa’idi menjelaskan bahwa dalam pembahasan amar ma’ruf nahi munkar kita harus bersandar pada metode Al-Qur’an dan Ahlul Bait as dan melangkahkan diri dalam sirah Imam Makshum as.

Dalam pembahasan amar ma’ruf nahi munkar ini terdapat dua perkara yang menyertainya yang sangat penting, yang pertama ialah amar ma’ruf dan nahi munkar harus berpengaruh dan harus menyebar di dalam masyarakat, dan yang kedua ialah mereka yang sedang berusaha menyebarkannya merupakan sebuah hujjah di hadapan perkara Ilahi, terangnya.

Amar ma’ruf nahi mungkar adalah perkara yang wajib bagi setiap ummat muslim dunia. Mungkin kita tidak akan sulit menemukan sesorang yang mengajak dan berdakwah dengan lisannya, namun kita akan sulit menemukan seseorang yang memang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar di kehidupannya padahal amar ma’ruf nahi mungkar adalah sesuatu yang wajib bagi setiap muslim sebagaimana kewajiban shalat untuknya.

Nabi Muhammad Saww diturunkan bersama risalah yang sangat berat yang tidak dimiliki oleh para nabi sebelumnya. Sampai-sampai Rasulullah Saww pernah bersabda bahwa tidak ada nabi sebelumnya yang sampai dihina, dicaci dan disakiti sampai seperti Rasulullah Saww.

Dari perkataan Rasulullah Saww, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa apa yang di katakan oleh musuh islam akan keburukan islam seperti islam datang hanya memusuhi agama yang ada sebelumnya adalah suatu kesalahan karena jika datangnya islam adalah untuk memusuhi agama lainnya mengapa malah Rasulullah Saww yang dimusuhi dan dicaci seperti itu.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: