Pendekatan yang dilakukan Imam as ialah dengan cara mengajak mereka berdialog dan berdiskusi, dimana pada saat itu Ma’mun kerap menggelar berbagai dialog, meskipun tujuan Ma’mun adalah tujuan politik.
Shabestan News Agency, berkenaan dengan perhatian Imam Ridha as terhadap pemikiran-pemikiran penentang dan kelompok-kelompok yang berseberangan dengannya, Hujjatul Islam Doktor Abdul Karim menjelaskan bahwa pendekatan yang dilakukan Imam as ialah dengan cara mengajak mereka berdialog dan berdiskusi, dimana pada saat itu Ma’mun kerap menggelar berbagai dialog, meskipun tujuan Ma’mun adalah tujuan politik.
Menurut Hujjatul Islam Andul Karim, sikap Imam Ali Ridha as dalam menghormati lawan dialognya ini semua lepas dari penguasaan dan luasnya ilmu Imam Ali Ridha as.
Salah satu syarat utama orang yang berdialog ialah ialah penguasaan pembahasan dan kelimuannya sesuai dengan tema pembahasan, dimana Imam Ridha as menunjukan hal ini dengan perbuatannya dan sejarah dengan jelas merangkum semua ini, jelas peneliti dan penulis sirah Makshumin ini.
Sejarah mencatat bahwasanya Imam Ali Ridha as ketika menghadapi berbagai pemikiran dan ideologi tidak pernah sedikitpun beliau marah, dan sebaliknya beliau as malah sangat sabar dalam menghadapi mereka, Imam as selalu mendengarkan pernyataan-pernyataan mereka, dan kemudian memberikan jawabannya, dan sedikitpun Imam as tidak pernah menunjukan sikap tidak menghormati kepada setiap lawan dialognya, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS
Post a Comment
mohon gunakan email