Pesan Rahbar

Home » » Eggi Sudjana, dan Saracen Produsen Fitnah Kaki Tangan Islam Radikal

Eggi Sudjana, dan Saracen Produsen Fitnah Kaki Tangan Islam Radikal

Written By Unknown on Sunday, 27 August 2017 | 15:34:00


Oleh: Ninoy Karundeng

Polisi menangkap Jasriadi Yadi terkait Saracen. Nama Eggi Sudjana beredar dalam struktur pengurus, juga termasuk Ampi Tanudjiwa – pembela Kivlan Zen lewat surat terbuka yang juga disiarkan oleh Saracennews.com dan kaki tangan cyber mereka. Ternyata, Saracen bukan kelompok penyebar fitnah, SARA, dan kebencian sembarangan. Bahkan juga hate speech kepada TNI, Polri, Ahok, dan Preesiden Jokowi mereka ciptakan berdasarkan pesanan. Benarkah mereka terlibat? Siapakah pelanggan mereka dan pendana mereka? Mari kita kupas kaitan mereka dengan situsai politik.


Kedok Saracen

Mari tengok web mereka. Mereka pandai mengelabuhi publik dengan web mereka yakni Saracennews.com mereka. Berita dalam situs itu kebanyakan diisi dengan berita tentang aktivitas TNI, dan berita-berita umum lainnya. Apakah ini ada kaitannya dengan peran Ampi Tanudjiwa? Apa maknanya?

Ini adalah strategi halus mereka untuk mengaburkan peran mereka dalam menyuarakan suara Islam radikal mereka. Berita tentang TNI sengaja disampaikan sebagai kedok untuk mengalihkan tentang pesan-pesan, misi, dan strategi gerakan Islam radikal. Juga di dalam berita terdapat sisipan-sisipan berita provokatif seperti pernyaataan Amien Rais tentang revolusi atau rekonsialiasi ulama-umara yang disuarakan Rizieq FPI.

Kaitan antara satu orang dengan orang lain di dalam gerombolan Saracen sangat unik. Para penanggung jawab melakukan rekruitmen melalui akun media sosial. Penggandaan dan pembuatan email menjadi senjata untuk membuat akun palsu di media sosial seperti Facebook dan media sosial lain.


SARA Center dan Sejarah Saracen

Pemilihan nama Saracen, selain sebagai SARA Center, pun mengejutkan banyak pihak yang paham sejarah. Saracen terkait dengan sentimen anti semit, agama, Arab dan yang terkait dengan Islam. Sebagai penyuplai fitnah dan isu SARA maka pas penggunaan nama itu dan mudah diingat oleh pemesaannya.

Saracen justru dipilih oleh Jasriyadi Yadi, Faizal Muhammad Tonong, untuk menunjukkan tingkat kekuatan dan konsep yang luar biasa rapi, cerdas, dan tangkas. Mereka sangat filosofis dan cerdas. Saracen berasal dari akar kata bahasa Semit, sariq atau sariqin, yang berarti pencuri, perampok, perampas.

Jadi Saracen memang di-design untuk melakukan perjuangan bawah tanah dengan kredo Islam radikal yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Tak heran sepak terjang mereka adalah menerima pesanan untuk memroduksi dan menebarkan juga, hoax, adu domba, kebencian, dan intoleransi. Yang menjadi sasaran hanya Jokowi, Ahok, TNI, Polri, Pancasila, NKRI, dan sama sekali tidak pernah ada pemesanan menyangkut konten keburukan kelompok Islam radikal, HTI, FPI, dll,

Polisi pasti akan membongkar ormas-ormas radikal yang menjadi pelanggan setia mereka. Tentu perlawanan tengah dilakukan untuk tujuan tertentu. Tarik-ulur tengah dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Tentang alasan pembuktian yang sedikit sulit akan terkuak juga akhirnya.

Cara penerimaan order yang menggunakan nomor rekening orang lain atau penerimaan cash ratusan juta rupiah sampai miliaran rupiah dari pemesannya menunjukkan rapinya mereka dalam menjalankan aksi kejahatan.

Fakta dari keterangan Jasriyadi sebagai ketua gerombolan Saracen, dari Sri Rahayu Ningsih penuduh Jokowi sebagai penipu, Faizal Muhammad Tonong, menunjukkan rapinya organisasi mereka. Mereka menggunakan sel putus dan akun palsu untuk merekrut dan menyebarkan konten fitnah dan palsu.


Pembela Islam Radikal dan Koruptor, Anti Jokowi

Catatan panjang tentang Eggi Sudjana sejak dulu memang menarik, yakni terkait pembelaan kelompok Islam dan kasus korupsi jika sebagai pengacara. (Belakangan memang dia anti terhadap Jokowi. Eggi inilah yang menyebut bahwa Presiden Jokowi pantas dihina. Hal ini terkait dengan penolakannya terhadap UU Hate Speech yang mengatur tentang pelecehan dan penghinaan Presiden sebagai simbol dan lambang negara.)

Eggi memang dekat dengan gerakan Islam dan kelompok Islam. Eggi Sudjana berkarib dekat dengan Yusril dan bahkan mencanangkan diri akan mendampingi capres PBB sebagai calon wapres di 2013.

Selain dekat dengan Yusril, dia juga karib MS Kaban, yang bisa lolos dari jeratan komunikasi dengan Anggoro Widjoyo dalam kasus di Departemen Kehutanan. Bahkan rekaman permintaan uang pun pernah diperdengarkan di pengadilan terkait proyek SKRT (sistem komunikasi radio terpadu).

Eggi Sudjana pun pernah disebut oleh Gus Dur terlibat dalam kasus kerusuhan di Tasikmalaya pada 26 Desember 1996, dia sempat menanyakan keterlibatannya itu namun tidak dijawab oleh Gus Dur. Jauh sebelumnya ES ini juga dikaitkan dengan pembelaan kasus kerusuhan Ambon, Panglima Laskar Jihad Jaafar Umar Thalib.

Belakangan, dia juga terkait dengan pembelaan terhadap Rizieq FPI. Sepak terjang dia selama ini selalu terkait dengan membela HTI, FPI, dan lain-lain. Bahkan perampok uang jamaah First Travel, lagi-lagi dikaitkan dengan pemerintahan Jokowi. Pun sejak lama Eggi Sudjana malang-melintang di dunia pembelaan terhadap koruptor termasuk Sutan Bhatoegana, misalnya.

Selain itu, Eggi Sudjana ini juga pembenci Ahok yang tergabung dalam ACTA, yang menyuarakan suara anti Ahok dan Jokowi. ACTA ini selain Eggi juga diisi oleh manusia yang maha ganteng Habiburohman, dan juga tersangka makar Roro Berlian, dan Jamal Yamani.


Menunggu Tindakan Tegas Polri

Melihat catatan alias track record tersebut di atas, maka publik sangat menunggu kejelasan dan ketegasan Polri dalam menelisik keterlibatan Eggi Sudjana dan Ampi Tanudjiwa, selain puluhan nama yang masuk dalam daftar pengurus gerombolan penebar fitnah dan kebencian ini.

Polri pasti akan memastikan keterlibatan puluhan nama selain kedua orang tertsebut dengan pengumpulan keterangan. Pun juga para pelanggan alias pemesan akan dibeberkan kepada publik. (Ini perang gila-gilaan yang tidak mudah karena melibatkan ormas, teralifiasi partai dan gerakan tenar dan mentereng.) Selain itu, sumber pendanaan operasional dan juga sumber dana dari pemesan, Polri akan ungkap. Dalam situs web Saracennews.com iklan-iklan sudah kabur dan hilang tak berbekas, ketakutan disebut ikut membiayai radikal Islam dan penebar fitnah. Salam bahagia ala saya.

(Seword/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: