Seorang pengikut Syi’ah harus sedemikian berharap untuk menjadi sahabat dan menolong Imam Zaman afs, sampai-sampai tidak menginginkan ada jarak kematian antara dirinya dengan Imam Zaman afs.
Shabestan News Agency, dilansir dari channel Telegram Masjid Jamkaran, Hujjatul Islam Mas’ud Ali dalam sebuah ceramahnya menjelaskan bahwa Ahlul Bait as di dalam setiap doa-doanya selalu mengingatkan kepada kita untuk meminta kepada Allah swt agar dapat menjadi bagian dari sahabat dan orang yang akan bersama Imam Zaman afs.
Dalam bacaan doa setelah shalat subuh pada permulaannya disebutkan bahwa “Ya Allah! Sampaikanlah kepada maula kami Imam Zaman afs”, dan di akhir doa ini dianjurkan untuk menempelkan tangan kanan ke tangan kiri yang bermakna bai’at kepada Imam Zaman afs.
Kemudian dalam doa Al Ahd kita meminta kepada Allah swt “ya Allah jika kematian telah menghalangi antara aku dan beliau (imam mahdi), yang engkau jadikan kematian itu sesuatu kepastian bagi setiap hambamu, maka bangkitkanlah kelak daku dari kuburku, dalam keadaan menyandang kain kafan, menghunus pedangku, mengayun lembing, dan menyambut seruan sang penyeru baik dikota maupun di desa.”
Seorang pengikut Syi’ah harus sedemikian berharap untuk menjadi sahabat dan menolong Imam Zaman afs, sampai-sampai tidak ada jarak kematian antara dirinya dengan Imam Zaman afs.
Pada masa-masa permulaan Islam, Imam Makshum as menyeru para Syi’ah untuk membantunya namun tidak ada yang membantunya kecuali sedikit, oleh karenanya dalam hadits Imam Sajjad as mengatakan “paling baiknya pengikut Syi’ah ialah di akhir zaman.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email