Tiga lembaga HAM di Bahrain menetapkan dan menerbitkan pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan doleh badan keamanan Bahrain dalam laporan “Kamar Kematian”.
Menurut berita yang dilansir oleh Manama Post kemarin, ketiga lembaga HAM Bahrain tersebut adalah Institut Demokrasi dan HAM Teluk, Asosiasi HAM Bahrain, dan Lembaga Perdamaian untuk Demokrasi dan HAM.
“Pasukan keamanan Bahrain tertuduh telah melakukan pelanggaran-pelanggaran HAM terhadap warga Bahrain, termasuk para aktifis pembela HAM,” tulis laporan ketiga lembaga HAM Bahrain tersebut.
Laporan “Kamar Kematian” membongkar sejarah pembentukan, alasan pembentukan, para ketua, para penyiksa, dan para pelanggar HAM badan keamanan Bahrain hingga sekarang.
Laporan “Kamar Kematian” juga mencantumkan nama-nama para korban yang tewas di bawah penyiksaan badan keamanan Bahrain, seperti Ibtisam Sha’igh dan Yusuf Jumari yang baru-baru ini tewas disiksa.
Ketiga lembaga HAM Bahrain tersebut menghimbau supaya penguasa Bahrain menerima surat permintaan para wartawan PBB untuk mengadakan kunjungan ke Bahrain. Para wartawan PBB ini juga harus diberi izin untuk menjenguk seluruh penjara Bahrain tanpa prasyarat tertentu.
Menurut penilaian Jawad Firouz, ketua Lembaga Perdamaian untuk Demokrasi dan HAM, kekuatan dan kekuasaan di Bahrain terletak di pundak kekuatan militer dan keamanan. Semua ini dilakukan supaya mereka bisa mengontrol kehidupan rakyat dan memberlakukan sistem militer. Tahun ini, kewenangan badan keamanan Bahrain telah semakin diperluas.
(Manama-Post/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email