Mendengar kisah pemudi-pemudi Suriah yang berhasil melarikan diri dari pusat kekhalifahan ISIS, Raqqah, membongkar kenangan menakutkan yang pernah dialami oleh mereka selama berada dalam kepungan kelompok teroris ini.
Dari sejak operasi pembebasan kota Raqqah berlangsung, anak-anak dan pemuda pemudi yang berhasil melarikan diri ini senantiasa mengingat kebiadaban ISIS di jalanan yang terjelma kepala-kepala yang telah disembelih dan jasad-jasad bergelimpangan yang sedang membusuk.
Seluruh keluarga yang berdomisili di kota yang sedang dilanda perang ini hanya memiliki satu pilihan mengerikan: tetap diam di rumah dan menyaksikan kebiadaban ISIS dan bombardir pasukan-pasukan koalisi, atau melarikan diri dan lantas ditangkap kembali atau terjebak ranjau yang telah ditebarkan.
Rasyidah adalah seorang pemudi berusia 13 tahun yang berhasil melarikan diri dari kota Raqqah. Ia bercerita kepada regu penolong, “ISIS dengan leluasa memotong kepala warga dan membiarkan jasad mereka bergelimpangan di jalanan. Kami menyaksikan semua adegan ini. Akan tetapi, kami tidak mampu berbuat apa-apa. Ketika hendak beranjak tidur, saya selalu mengingat adegan ini dan akhirnya tidak bisa memejamkan mata.”
Menurut pengakuan pemudi Suriah yang masih belia ini, ISIS sengaja memamerkan asad-jasad tanpa kepala itu di hadapan anak-anak Suriah.
Rasyidah pun tidak mau sekolah, karena ISIS memang sengaja ingin mencuci otak seluruh siswa.
(Daily-Mail/Al-Alam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email