Pameran “Umat Muslim dengan Penganut Kristen dan Yahudi: Pameran Perjanjian dan Koeksistensi” diselenggarakan musim dingin tahun ini di museum internasional kebudayaan Islam kota Jackson, di propinsi Mississippi, Amerika.
Menurut laporan IQNA yang dilansir dari Jacksin Free Press, pameran ini akan diselenggarakan 4 – 6 pekan di museum ini, kemudian akan dipindahkan ke enam kota besar di seantero negara.
Museum internasional kebudayaan Islam di kota Jackson di propinsi Mississippi adalah museum pertama Islam Amerika yang mengkhususkan pendidikan umum tentang kebudayaan dan sejarah Islam.
Museum ini dibuka pada musim semi tahun 2001 dan terdiri dari sebuah museum permanen dan pameran keliling.
Sampai tiga tahun ke depan museum ini juga akan membuka markas pemikiran Islamnya dan akan menyelenggarakan sebuah pameran nasional dengan topik "Ras, kasta, dan persimpangan agama di Amerika: perlawanan kontinu untuk kemuliaan manusia” pada tanggal 3-5 Maret 2018 mendatang.
Okello Rashid, ketua museum internasional kebudayaan Islam Mississippi mengatakan, pameran kami adalah sebuah kancah untuk diskusi tentang menciptakan komunikasi antar pelbagai kebudayaan dan persamaan antar ras, kasta, dan pelbagai etnis.
"Semoga kita dapat menjadi sebuah sarana dialog untuk pendidikan dan dapat mengumpulkan para ulama untuk bekerjasama dengan komunitas, semoga kita dapat memaparkan penidikan-pendidikan lazim ke sejumlah aktivis, para pengajar, saudagar dan para pemimpin masa depan,” imbuhnya.
Rashid mengatakan, dengan penyelenggaraan sejumlah pameran, konferensi dan program-program semacam ini, semoga kita dapat membentuk wacana tentang peran Islam dan partisipasi umat muslim di Amerika.
(Free-Press/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email