Serangan tersebut hingga sekarang telah merenggut nyawa beberapa orang dan melukai banyak lainnya, bahkan beberapa warga dinyatakan hilang.
Shabestan News Agency, penduduk al-Awamiyah di Timur negara ini menuntut lembaga-lembaga hukum dan internasional untuk membentuk Komite Pencari Fakta guna menyelidiki tindakan represif rezim Al Saud terhadap warga sipil al-Awamiyah.
Menyusul meningkatnya serangan dan kekerasan aparat keamanan Arab Saudi terhadap warga sipil di al-Awamiyah di timur negara ini, masyarakat di wilayah tersebut menuntut intervensi PBB untuk mengakhiri tindakan refresif rezim Al Saud.
Sejak 10 Mei 2017, serangan tersebut meningkat. Aparat keamanan Arab Saudi menyerang al-Awamiyah dengan dalih bahwa wilayah ini dianggap sebagai poros terbentuknya protes terhadap rezim Al Saud.
Serangan tersebut hingga sekarang telah merenggut nyawa beberapa orang dan melukai banyak lainnya, bahkan beberapa warga dinyatakan hilang.
Desa al-Mosara di al-Awamiyah yang merupakan tempat kelahiran Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, ulama terkemuka Syiah Arab Saudi menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan rezim Al Saud. Para pejabat Riyadh berusaha menghancurkan seluruh desa ini dengan dalih untuk pembangunan proyek.
Sejak tahun 2011 dan pasca meluasnya demonstrasi rakyat untuk memprotes kejahatan dan penindasan yang dilakukan rezim Al Saud, kawasan timur Arab Saudi yang mayoritasnya penduduknya bermazhab Syiah sering menjadi sasaran serangan dan brutalitas aparat keamanan negara itu.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email