Dengan memprioritaskan shalat dapat mencegah banyak kerusakan di masyarakat, oleh karena itu menegakkan shalat dan mengkaji Al-Qur’an tanda dari kesejahteraan dan ketentraman di dalam masyarakat.
Shabestan News Agency, dalam acara penutupan musabaqah Qur’an tingkat provinsi, Hujjatul Islam Sayyid Ghulam Ridha Hasyimi menjelaskan bahwa Al-Qur’an tanpa adanya itrah Rasulullah saww, keduanya harus berdampingan satu sama lainnya sehingga masyarakat yang mengamalkannya akan menjadi masyarakat yang sempurna dan bernilai.
Shalat merupakan ibadah yang sangat ditekankan oleh para anbiya dan para Imam as, oleh karena itu di dalam keluarga harus memprioritaskan kewajiban agama ini, karena dengan memprioritaskan shalat dapat mencegah banyak kerusakan di masyarakat, oleh karena itu menegakkan shalat dan mengkaji Al-Qur’an tanda dari kesejahteraan dan ketentraman di dalam masyarakat.
Sebagaimana Imam Ridha as yang dalam sehari membaca 10 juz Al-Qur’an dan sangat menekankan Syi’ahnya untuk mendirikan shalat di awal waktu. Salah satu di antara faktor sebab terjadinya kejahatan dan kerusakan di masyarakat ialah karena masyarakatnya tidak perhatian kepada shalat, Qur’an dan juga agama, dimana jika seseorang dalam kehidupannya melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an maka di rumahnya akan dipenuhi dengan kebaikan dan keberkahan yang berlimpah, jelasnya.
Dan banyak dari kerusakan-kerusakan yang terjadi di masyarakat bisa dihindari dengan memahami kajian Al-Qur’an dengan tepat, kitab suci Al-Qur’an mencakup perkara dan permasalahan yang mempriotaskan kepentingan manusia dimana jika masyarakat akrab dengannya maka mereka akan terlindungi dari kerusakan sosial, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email