Syekh Panji Gumilang mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Sapri Sale, penulis Kamus Ibrani-Indonesia.
Pemimpin Pesantren Al-Zaytun Syekh Panji Gumilang kesengsem berat dengan bahasa Ibrani. Karena itu, setelah mendengar ada kamus Bahasa Ibrani-Indonesia diterbitkan, dia langsung menguber penulisnya, yakni Sapri, sarjana Bahasa Arab lulusan Universitas Al-Azhar, Ibu Kota Kairo, Mesir.
Menurut Sapri kepada Albalad.co hari ini, kabar itu dia ketahui setelah laman resmi Kementerian Luar Negeri Israel berbahasa Indonesia mengunggah foto kamus Bahasa Ibrani-Indonesia karangan Sapri itu. Kemudian ada orang dari Amerika Serikat menelepon Sapri dan menyuruh dia untuk segera bertemu Syekh Panji.
Sapri bercerita pimpinan Al-Zaytun lantas menugaskan dua mahasiswanya ke kediaman Sapri di Jakarta. Dan Rabu subuh lalu, dia dijemput pihak Al-Zaytun untuk dibawa menemui Syekh Panji.
"Saya sudah car-cari orang seperti Anda (bisa berbahasa Ibrani) sejak 1996," kata Syekh Panji, seperti diceritakan Sapri dalam pertemuan itu. "Saya ingin bekerja sama dengan Anda (Sapri). Saya mau buka Fakultas Bahasa Ibrani (di Universitas Al-Zaytun) dan Anda menjadi dekannya."
Tapi Sapri belum mengiyakan tawaran dari Syekh Panji tersebut. Dia mengakui Syekh Panji mengimpikan Indonesia dapat membina hubungan diplomatik dengan Israel, sebuah cita-cita ditentang sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia.
Sapri bilang Syekh Panji terobsesi mewujudkan rencananya membuka Fakultas Bahasa Ibrani. Dia berjanji bakal mengundang kembali Sapri ke Al-Zytun, berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sehabis acara 1 Muharam.
Selama di Al-Zaytun, Sapri diajak berkeliling dan dijamu makan siang.
Selain kamus Ibrani-Indonesia, Sapri juga sudah menerbitkan buku Percakapan Sehari-hari Bahasa Ibrani.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Pemimpin Pesantren Al-Zaytun Syekh Panji Gumilang berbincang dengan Sapri Sale, penulis Kamus Ibrani-Indonesia, dalam pertemuan di pesantrennya, 23 Agustus 2017. (Foto: Sapri Sale buat Albalad.co)
Pemimpin Pesantren Al-Zaytun Syekh Panji Gumilang kesengsem berat dengan bahasa Ibrani. Karena itu, setelah mendengar ada kamus Bahasa Ibrani-Indonesia diterbitkan, dia langsung menguber penulisnya, yakni Sapri, sarjana Bahasa Arab lulusan Universitas Al-Azhar, Ibu Kota Kairo, Mesir.
Menurut Sapri kepada Albalad.co hari ini, kabar itu dia ketahui setelah laman resmi Kementerian Luar Negeri Israel berbahasa Indonesia mengunggah foto kamus Bahasa Ibrani-Indonesia karangan Sapri itu. Kemudian ada orang dari Amerika Serikat menelepon Sapri dan menyuruh dia untuk segera bertemu Syekh Panji.
Sapri bercerita pimpinan Al-Zaytun lantas menugaskan dua mahasiswanya ke kediaman Sapri di Jakarta. Dan Rabu subuh lalu, dia dijemput pihak Al-Zaytun untuk dibawa menemui Syekh Panji.
"Saya sudah car-cari orang seperti Anda (bisa berbahasa Ibrani) sejak 1996," kata Syekh Panji, seperti diceritakan Sapri dalam pertemuan itu. "Saya ingin bekerja sama dengan Anda (Sapri). Saya mau buka Fakultas Bahasa Ibrani (di Universitas Al-Zaytun) dan Anda menjadi dekannya."
Tapi Sapri belum mengiyakan tawaran dari Syekh Panji tersebut. Dia mengakui Syekh Panji mengimpikan Indonesia dapat membina hubungan diplomatik dengan Israel, sebuah cita-cita ditentang sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia.
Sapri bilang Syekh Panji terobsesi mewujudkan rencananya membuka Fakultas Bahasa Ibrani. Dia berjanji bakal mengundang kembali Sapri ke Al-Zytun, berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sehabis acara 1 Muharam.
Selama di Al-Zaytun, Sapri diajak berkeliling dan dijamu makan siang.
Selain kamus Ibrani-Indonesia, Sapri juga sudah menerbitkan buku Percakapan Sehari-hari Bahasa Ibrani.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email