Dalam beberapa buku pelajaran lainnya, mengecam praktek kaum Sufi dan Syiah berziarah kubur wali atau ulama.
Sekolah-sekolah di Arab Saudi sampai sekarang masih mengajarkan kebencian dan permusuhan terhadap agama lain atau aliran Islam berbeda dengan Wahabi diajarkan di negara Kabah itu.
Kesimpulan ini diambil Human Rights Watch (HRW) setelah mengkaji 45 buku pelajaran dan lembar kerja siswa mulai tingkat sekolah dasar (SD), seklah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Arab Saudi. Organisasi hak asasi manusia berkantor pusat di Kota New York, Amerika Serikat itu melansir hasil kajiannya tersebut pekan lalu.
Sebuah buku pelajaran kelas 5 SD di Arab Saudi mengajarkan kecaman terhadap kaum Sufi atau orang-orang merayakan maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad. "Memperingati kelahiran nabi (Nabi Muhammad) saban tahun haram, karena itu bidah dan meniru kaum Kristen merayakan kelahiran Yesus."
Dalam beberapa buku pelajaran lainnya, mengecam praktek kaum Sufi dan Syiah berziarah kubur wali atau ulama. Sebab perbuatan itu dikutuk Allah.
Sebuah pelajaran kelas 5 SD lainnya menyebut orang Yahudi, Nasrani, dan kaum pagan sebagai kafir sejati. Karena itu kaum muslim wajib mengucilkan mereka.
HRW bilang setelah serangan 11 September 2001 merobohkan menara kembar World Trade Center di New York, di mana 15 dari 19 pelaku adalah waarga Saudi, para pejabat negara Kabah itu menyatakan bakal mereformasi kurikulum pendidikan mereka. Tapi berdasarkan hasil kajian atas 45 buku pelajaran dan lembar kerja siswa dipakai di sekolah-sekolah di Saudi, HRW menegaskan Saudi melanggar janji mereka.
"Pelecehan resmi oleh pemerintah Saudi terhadap kelompok agama lain disertai larangan penganut agama lain mempraktekkan keyakinannya di tempat umum, meemicu hasutan atas kebencian dan diskriminasi," kata HRW.
(Jerusalem-Post/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Pelajar perempuan di Arab Saudi. (Foto: Emirates 24/7)
Sekolah-sekolah di Arab Saudi sampai sekarang masih mengajarkan kebencian dan permusuhan terhadap agama lain atau aliran Islam berbeda dengan Wahabi diajarkan di negara Kabah itu.
Kesimpulan ini diambil Human Rights Watch (HRW) setelah mengkaji 45 buku pelajaran dan lembar kerja siswa mulai tingkat sekolah dasar (SD), seklah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Arab Saudi. Organisasi hak asasi manusia berkantor pusat di Kota New York, Amerika Serikat itu melansir hasil kajiannya tersebut pekan lalu.
Sebuah buku pelajaran kelas 5 SD di Arab Saudi mengajarkan kecaman terhadap kaum Sufi atau orang-orang merayakan maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad. "Memperingati kelahiran nabi (Nabi Muhammad) saban tahun haram, karena itu bidah dan meniru kaum Kristen merayakan kelahiran Yesus."
Dalam beberapa buku pelajaran lainnya, mengecam praktek kaum Sufi dan Syiah berziarah kubur wali atau ulama. Sebab perbuatan itu dikutuk Allah.
Sebuah pelajaran kelas 5 SD lainnya menyebut orang Yahudi, Nasrani, dan kaum pagan sebagai kafir sejati. Karena itu kaum muslim wajib mengucilkan mereka.
HRW bilang setelah serangan 11 September 2001 merobohkan menara kembar World Trade Center di New York, di mana 15 dari 19 pelaku adalah waarga Saudi, para pejabat negara Kabah itu menyatakan bakal mereformasi kurikulum pendidikan mereka. Tapi berdasarkan hasil kajian atas 45 buku pelajaran dan lembar kerja siswa dipakai di sekolah-sekolah di Saudi, HRW menegaskan Saudi melanggar janji mereka.
"Pelecehan resmi oleh pemerintah Saudi terhadap kelompok agama lain disertai larangan penganut agama lain mempraktekkan keyakinannya di tempat umum, meemicu hasutan atas kebencian dan diskriminasi," kata HRW.
(Jerusalem-Post/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email