Pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita, menjadi hal yang dianut sebagian besar warga dunia.
Seorang ayah, seorang ibu dan anak-anaknya, tentunya menjadi kumpulan masyarakat terkecil yang bisa saling melengkapi dalam suka dan duka.
Keluarga yang wajar seperti itu saja, ada saja masalah yang timbul.
Baik karena alasan ekonomi, psikologi maupun masalah pengasuhan anak.
Keluarga wajar dengan satu ayah, satu ibu, dan anak-anaknya seperti itu saja punya masalah.
Bayangkan yang terjadi pada keluarga di India ini.
Seorang pria di sebuah desa kecil di India ini, melakukan pernikahan begitu mudah sehingga ia tidak bisa berhenti melakukannya.
Saat ini ia memiliki 39 istri, 94 anak, dan 33 cucu.
Pria ini bernama Ziona.
Uniknya, keluarganya yang sangat banyak itu bisa hidup di bawah satu atap.
Ziona lahir pada tahun 1945 di desa Baktawng.
Chana Pawl pertama kali didirikan oleh ayah Ziona di tahun 1942.
Hari ini sekte yang unik memiliki lebih dari 2.000 pengikut, yang semuanya tinggal di desa Baktawng Tlangnuam.
Dalam sosiologi agama, sekte umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar.
Biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner.
The Chana Pawl terkenal karena keterampilan mereka dalam hal woodworking, tetapi lebih terkenal lagi karena praktek poligaminya.
Dirangkum dari laman Boredomtherapy, tahun lalu saja, Ziona menikah 10 wanita.
Tak satu pun dari perempuan itu merasa mendapat paksaaan.
Pada kenyataannya, mereka mengatakan merasa senang dan kebanyakan berasal dari keluarga miskin.
Meskipun hubungan ini terdengar tidak konvensional, Ziona ternyata mendapatkan istri-istrinya dengan rayuan yang caranya masih sangat tradisional.
Istrinya Rinkmini mengatakan bahwa ia dikejar setelah berpapasan di desa pada satu hari.
Dia merasa tersanjung, dan menurutnya Ziona adalah orang yang paling tampan di desa.
Pada usia 67 tahun, Ziona mendapat reputasi sebagai pemilik keluarga terbesar yang hidup bersama di bawah satu atap di planet bumi ini.
“Aku menganggap diriku sebagai seorang pria beruntung yang menjadi suami dari 39 wanita dan kepala keluarga terbesar di dunia,” kata Ziona.
Namun, menjalankan sebuah keluarga dengan ukuran sebesar ini bukanlah hal yang mudah.
Ziona bergantung pada istri pertamanya, Zathiangi untuk membantunya.
Setiap hari dia memberikan tiap istri satu tugas yang harus dilakukan di sekitar rumah.
Zathiangi mungkin saat ini berusia 70-an tapi dia sigap dan berdedikasi.
Dia juga selalu memastikan setiap orang memiliki sesuatu untuk dikerjakan.
Bayangkan saja, memasak makan malam untuk kelompok raksasa ini pasti sangat repot.
Hanya dalam satu kali makan keluarga, bisa makan 50 kg beras, 22 kg kacang-kacangan, dan 39 kg daging.
Ziona membangun rumah ini di sisi gunung dengan ruang untuk semua orang.
Rumah itu berisi lebih dari 100 kamar, termasuk kamar tidur raksasa untuk semua istrinya.
Meskipun semua wanita itu tidur di ruangan yang seperti asrama, Ziona sendiri memiliki kamar pribadi dengan tempat tidur yang cukup besar.
Setiap istri mendapat bagian satu minggu berbagi kamar Ziona dan tidur dengan dia.
Kedengarannya memang rumit, tetapi istri-istrinya mengklaim tidak ada kecemburuan.
Para wanita yang lebih tua yang tidak bisa lagi memiliki anak cenderung bertindak sebagai bidan dan pengasuh untuk anak-anak istri muda.
Keluarga ini hidup dengan mandiri.
Mereka makan dari tanaman yang mereka tanam sendiri, bekerja di lahan pertanian sendiri.
Mereka juga memiliki sebuah sekolah di mana semua anak-anak menerima pendidikan yang berkualitas.
Mereka seperti sebuah desa namun dari satu keluarga.
Sampai sekarang, Ziona belum mengumumkan ahli waris yang akan memimpin keluarga setelah ia meninggal nanti.
Meskipun usianya sudah menginjak kepala tujuh, bukan berarti tidak mungkin bagi Ziona untuk menikah lagi.
(Tribun-News/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email