MOAB memiliki berat sekitar 22.000 pound (9.800 kg), dan dikatakan sebagai senjata non-nuklir paling kuat yang pernah dibuat. Sebjata tersebut dikembangkan dalam perang AS di Irak dan dimaksudkan untuk menargetkan area di bawah permukaan yang luas.
Seorang komandan senior Iran mengatakan bahwa Iran memiliki bom berbobot 10 ton yang merupakan "ayah dari semua bom" buatan dalam negeri senjata non-nuklir paling kuat di AS.
"Mengikuti sebuah proposal Angkatan Udara Aerospace dari Garda Revolusi Islam (IRGC), [Industri Pertahanan Iran] memproduksi bom 10 seberat ton. Bom-bom ini sudah berada di arsenal kami dan siap untuk dipakai. Mereka dapat diluncurkan dari pesawat Ilyushin dan kekuatan ledaknya tidak diragukan lagi, "kata Panglima Angkatan Udara IRGC Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh dalam sebuah wawancara di TV negara, Jumat (16/9/17).
Komandan Iran menyebut persenjataan tersebut sebagai "bapak dari semua bom" Iran dan bisa dibandingkan dengan Bom Angkatan Udara GBU-43 / B Massive (MOAB), yang juga dikenal sebagai "ibu dari semua bom," dimana Angkatan Udara AS meledakkan terowongan di provinsi Nangarhar Afghanistan dengan menggunakan sebuah pesawat MC-130 pada bulan April.
MOAB memiliki berat sekitar 22.000 pound (9.800 kg), dan dikatakan sebagai senjata non-nuklir paling kuat yang pernah dibuat. Sebjata tersebut dikembangkan dalam perang AS di Irak dan dimaksudkan untuk menargetkan area di bawah permukaan yang luas.
Iran telah berulang kali menegaskan bahwa kemampuan militernya semata-mata ditujukan untuk tujuan pertahanan dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain. Negara ini juga telah membantu sekutu-sekutunya, termasuk Irak dan Suriah, dalam perjuangan mereka melawan terorisme.
Pada bulan Juni, IRGC menembakkan enam rudal balistik jarak menengah telah diluncurkan ke daerah ISIS di provinsi Dayr al-Zawr timur laut untuk menanggapi serangan teroris 7 Juni di Teheran, yang menewaskan 18 orang.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email