Shalat harus menjadi solusi untuk menghilangkan kerusakan dan kemunkaran, dan dengan mengembalikan semuanya kepada shalat sehingga bisa menjadi solusi untuk menghilangkan permasalahan dan penyakit di dalam masyarakat.
Shabestan News Agency, Doktor Muhammad Mahdi Alawiyan dalam sebuah kajiannya menjelaskan bahwa di dalam Al-Qur’an pembahasan yang sering diulang ialah shalat. Penyimpangan yang terjadi saat ini karena sebab tidak ada perhatian masyaraka terhadap shalat.
Ia menambahkan, shalat harus menjadi solusi untuk menghilangkan kerusakan dan kemunkaran, dan dengan mengembalikan semuanya kepada shalat sehingga bisa menjadi solusi untuk menghilangkan permasalahan dan penyakit di dalam masyarakat.
Al-Qur’an dan riwayat sangat menekankan tentang shalat khususnya shalat malam, dan dengan adanya penekanan ini maka kita semua memiliki tugas dan kewajiban supaya shalat menjadi prioritas di dalam masyarakat, dan juga harus tahu mengenai kondisi dan keadaan shalat di masyarakat itu seperti apa, terangnya.
Sebagai tambahan bahwa Berdiri untuk melakukan shalat tidak akan terlaksana kecuali dengan ketundukan hati, karena hakikat dari shalat ialah ruh dan hati. Sementara ruku’, sujud, tasyahud, takbiratul ihram, dzikir-dzikir dan salam hanyalah bentuk zahir dari shalat, oleh karena itu dikatakan bahwa shalat akan diterima ketika orang yang shalat saat melakukan gerakan dan bacaan shalat hatinya hadir ke dalam maknanya.
shalat adalah alamat orang-orang takwa dan mukmin dan ini sangat penting. Shalat adalah hubungan langsung dengan Allah taala yang dapat mendekatkan manusia kepada Allah taala. Shalat yang memiliki pengaruh adalah shalat khusyuk.
Shalat adalah satu-satunya sarana untuk menyembuhkan penyakit dan problem masyarakat. Karena itu semua pribadi dalam masyarakat untuk memperhatikan dengan baik kewajiban ilahi ini demi tercegah dari kemudaratan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email