Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya kondisi dan zaman Imam Sajjad as sangatlah berbeda, dengan demikian cara yang dilakukan Imam Sajjad as seperti cara Imam Hasan Mujtaba as, karena pengaruh dan manfaatnya akan lebih besar.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Husain Zaki Zadeh saat menjelaskan tentang salah satu laqab Imam Sajjad as yang masyhur ialah Zainul Abidin, karena Imam as yang sering berlama-lama saat bersujud.
Imam Sajjad as berusaha memaparkan pesan Asyura dan tujuan Imam Husain as kepada umat manusia dengan metode yang berbeda-beda, di antaranya ialah melalui munajat dan khutbah-khutbahnya.
Imam Sajjad as berusaha menghidupkan ideologi Husaini dan agama Islam yang murni dengan cara halus yang disusupkan pada pikiran dan hati masyarakat saat itu, terangnya.
Mungkin sebagian orang ada yang mempertanyakan mengapa Imam Sajjad as setelah peristiwa Asyura tidak langsung melakukan kebangkitan untuk menuntut darah Imam Husain as?
Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya kondisi dan zaman Imam Sajjad as sangatlah berbeda, dengan demikian cara yang dilakukan Imam Sajjad as seperti cara Imam Hasan Mujtaba as, karena pengaruh dan manfaatnya akan lebih besar.
Imam Sajjad as dengan melihat kondisi yang beliau hadapi saat itu, beliau membela agama Islam dalam bentuk doa, dan nyatanya, banyak orang-orang di zaman itu karena dengan mengenal Sahifah Sajjadiyah mereka semua menjadi muslim.
Sebagai tambahan, Imam Ali Zainal Abidin as menjelaskan seluruh dimensi kehidupan dengan doa dan dalam menjalin hubungan dengan Allah swt. Dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Imam Sajjad as benutk praktek irfani didasari dengan doa, dimana hal ini juga terdapat dalam diri para Imam Ma’shum as lainnya, begitu juga dengan Rasulullah saww, Imam Ali as, Imam Hasan dan Imam Husain as mereka semua memiliki doa-doa yang saat ini telah sampai kepada kita.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email