Pesan Rahbar

Home » » Raisi: Kemampuan Rudal Iran Tak Bisa Dirundingkan

Raisi: Kemampuan Rudal Iran Tak Bisa Dirundingkan

Written By Unknown on Thursday 19 October 2017 | 23:34:00


Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, kami katakan kepada Eropa dan Amerika Serikat, bahwa strategi melumpuhkan kekuatan Republik Islam Iran di kawasan, membatasi kemampuan rudal negara ini dan mencegah Iran membela kaum tertindas dunia, sampai kapanpun tidak akan bisa dirundingkan.

Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi, Perwalian Haram Suci Razavi di hadapan para ulama, ustadz dan pelajar agama hauzah ilmiah Khorasan yang berpartisipasi dalam unjuk rasa memprotes sikap permusuhan Presiden Amerika, di Madrasah Navab Safavi, kota Mashhad, menjelaskan, hari ini situasi di kawasan menunjukkan bahwa seluruh keunggulan di berbagai bidang berada di tangan front Revolusi Islam.

Ia menuturkan, sekarang Amerika menjadi salah satu pelanggar hak asasi manusia terbesar di dunia, menerapkan diskriminasi ras, memperbudak warga kulit hitam, menindas dan melakukan kejahatan terhadap bangsa-bangsa dunia di berbagai benua, dan itu hanya segelintir di antara segudang kejahatan yang dilakukan politisi Amerika.

Anggota Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran itu menambahkan, ketidakpercayaan pada Amerika adalah strategi yang ditegaskan berulang kali oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, dan percaya kepada Amerika berarti menelanjangi diri di hadapan mata seluruh masyarakat dunia.

Raisi juga menyinggung soal kemampuan ilmu pengetahuan dan energi damai nuklir rakyat Iran dan menuturkan, kekuatan nuklir damai Iran adalah untuk tujuan pencegahan, karena seluruh masyarakat dunia mengetahui bahwa rakyat Iran berhasil meraih kemajuan meski dihimpit sanksi dan berbagai pembatasan.

Anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran itu menerangkan, kami menerima Rencana Aksi Bersama Komprehensif, JCPOA dengan seluruh statemen terkait, tapi dengan sembilan syarat yang disampaikan Rahbar. Kesepakatan ini rencananya mencabut seluruh sanksi, namun kenyataannya yang ada hanyalah uang muka yang dibayar Iran. Oleh karena itu, kita harus sangat cermat dalam berinteraksi dengan imperialis, karena ini berbicara soal hak sebuah bangsa besar.

Raisi menuturkan, senyuman dan ancaman para politisi Amerika tidak akan pernah mengubah perangai bengis mereka, kita tidak pernah senang dengan senyum Barack Obama, juga tidak takut dengan ancaman Donald Trump, presiden baru Amerika yang tak bermoral dan tidak beradab itu.

Ia juga menegaskan bahwa Pasukan Garda Revolusi Islam Iran, Sepah Pasdaran berasal dari rakyat dan pelindung kepentingan negara di seluruh bidang, dan mendapat simpati besar dari rakyat negara ini.

Raisi menjelaskan, berdasarkan statemen beberapa pihak yang mengatakan bahwa seluruh sanksi atas Iran akan dicabut setelah penandatanganan JCPOA, maka hari Amerika memunculkan undang-undang CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act) atau melawan musuh Amerika dengan sanksi, yang di dalamnya tercantum penjatuhan sanksi atas Sepah Pasdaran.

Perwalian Haram Suci Razavi mengungkapkan, baru-baru ini Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Inggris meski mengecam statemen Trump, namun mengulang pernyataan sebelumnya terkait kemampuan pertahanan Iran. Oleh karena itu saya katakan kepada Eropa dan Amerika, strategi melumpuhkan kekuatan Republik Islam Iran di kawasan, pembatasan kemampuan rudal negara ini dan mencegah Iran membela kaum tertindas dunia, sampai kapanpun tidak akan pernah bisa dirundingkan.

Di bagian lain pidatonya, Raisi juga mengatakan bahwa Iran siap untuk berinteraksi dengan negara-negara Eropa dan Amerika di bawah syarat menjaga kehormatan, kekuatan dan hak bangsa Iran.

"Masalah kemampuan rudal Iran yang merupakan pilar pertahanan bangsa ini dan kekuatan pencegahan, sama sekali tidak bisa dirundingkan, dan kubu imperialis harus mengubur mimpinya untuk menginspeksi pusat-pusat militer Iran," ujarnya.

Hujatulislam Raisi melanjutkan, terkait masalah JCPOA, Perancis memainkan peran polisi buruk dan anggota Kelompok 5+1 lainnya memainkan peran polisi baik, sekarang mereka mengganti peran dan Amerika memainkan peran polisi buruk. Mereka mengetahui bahwa kita memahami permainan ini dan mengenal substansi imperialis. Kami sarankan kepada mereka agar tidak berbicara dengan bahasa paksaan dan ancaman dengan bangsa Iran. Berbicaralah dengan bahasa dialog dan penghormatan kepada bangsa ini.

Perwalian Haram Suci Razavi menambahkan, musuh tahu kekuatan Republik Islam Iran di kawasan tidak akan pernah bisa ditaklukkan, karena ini berurusan dengan simpati bangsa-bangsa dunia, bukan pemerintahan, Iran disukai oleh kaum tertindas dunia dan kedudukan ini dari hari ke hari semakin luas.

Hujatulislam Raisi mengatakan bahwa perlawanan terhadap musuh akan memaksa mereka mundur, dan tunduk di hadapan musuh menyebabkan mereka semakin lancang.

"Para politisi harus tahu bahwa seluruh permasalahan negara disebabkan oleh kelalaian para pejabat dalam menangani kondisi kehidupan dan masalah masyarakat. Seluruh konspirasi ini dilakukan agar Iran lemah dan rentan di bidang ekonomi," pungkasnya.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: