Direktur Markaz Besar Islam Wilayah Barat (Iran), “Mestinya para ulama memperkokoh perannya sebagai pencerah di dunia Islam.”
Direktur Markaz Besar Islam Wilayah Barat (Iran) mengatakan,”Berbagai problematika dan musibah yang hingga detik ini terus menimpa negara-negara Islam lantaran ulama-ulama negara tersebut kurang respek dan tidak tanggap terhadap persoalan-persoalan pemerintahan dan juga dalam memberikan pencerahan terhadap masyarakat.”
Menurut laporan Avai Amin, Hujjatul Islam Muntaziri pada pertemuan ulama-ulama Ahlusunnah Iqlim Kurdistan, Irak, dengan Wakil Wali Faqih Provinsi Kurdistan, mengungkapkan, “Untuk saat ini kebutuhan kita terhadap pendekatan mazhab-mazhab yang ada dalam Islam melebihi dari era-era sebelumnya.”
Beliau menambahkan, “Perlu dicamkan bahwa para ulama punya peran spesial dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat dan jika mereka tidak memainkan peran penting ini maka nantinya kita akan menyaksikan lahirnyanya beragam problema dan musibah seperti yang berlangsung saat ini di Irak, Suriah dan negara-negara di Kawasan.”
Direktur Markaz Besar Islam Wilayah Barat (Iran) memaparkan, “Hal yang diharap dan dinantikan dari para ulama adalah lebih efektif memperkokoh perannya dalam memberikan pencerahan di dunia Islam dan tetap menjaga konsistensinya dalam menghadapi berbagai propaganda musuh-musuh Islam.”
Hujjatul Islam Muntaziri menuturkan, “Pada hari kiamat para ulama dan cendekiawan punya tanggungjawab yang lebih besar dan akan menjadi beban berat bagi mereka jika tidak amanah dan tidak memanfaatkannya semaksimal mungkin.”
Beliau dalam penuturannya menyebutkan bahwa diselenggarakannya pertemuan-pertemuan semacam ini sangat berguna dalam memperkokoh dan mensinergikan ide-ide dan pikiran diantara ulama-ulama dunia Islam. Beliau juga menegaskan ihwal tetap memelihara kelanggengan hubungan dan interaksi antara ulama-ulama Ahlusunnah Iqlim Kurdistan, Irak, dengan Provinsi Kurdistan.
Mamusta Muhammad Amin Abdul Qadir, ketua dewan ulama Ahlusunnah Kalar, juga dalam pertemuan ini menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif dan inovasi wakil Wali Fakih Provinsi Kurdistan untuk menyelenggarakan beberapa kegiatan Pra-konferensi Imam Syafi’i (ra).
Beliau menambahkan, “Memperkenalkan figur sekaliber Imam Syafi’i sekaligus mengenang kembali tokoh besar dunia Islam ini dalam bentuk kegiatan berupa kongres-kongres ilmiah merupakan sesuatu yang harus disyukuri dan kita sangat bahagia karena Republik Islam Iran dan Provinsi Kurdistan telah berhasil menyelenggarakan inisiatif besar ini.”
Mamusta Abdul Qadir menjelaskan, “Kita sangat berterima kasih kepada Markaz Besar Islam Wilayah Barat (Iran) yang telah menjadi fasilitator dan telah melakukan berbagai konfirmasi dalam mengundang ulama-ulama setempat, Iqlim Kurdistan Irak, untuk turut hadir dan berparsipasi pada kegiatan-kegiatan Pra-Kongres Imam Syafi’i (ra) di berbagai daerah di Provinsi Kurdistan.” Pada pertemuan ini juga sejumlah ulama dari Iqlim Kurdistan Irak meminta untuk memperluas jaringan hubungan ulama-ulama antara kedua wilayah dan mereka cukup berterimah kasih atas usaha-usaha yang selama ini telah dilakukan, khususnya penyelenggaraan beberapa Pra-Kongres Imam Syafi’i (ra).
(Shafei-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email