Syaikh Mamusta Abdul Qadir Baidhawi (Ulamah Ahlus sunnah)
Imam jumat Ahlusunnah Urumiah:
“Berpegang pada tsaqalain Rasulullah saw merupakan sebaik-baik diplomasi persatuan.”
Imam jumat Ahlusunnah Urumiah berkata, berpegang pada dua pusaka Nabi saw, yaitu al-Qur’an dan Itrah Rasulullah saw, adalah sebaik-baik diplomasi persatuan Islam.
Menurut laporan Avai Amini yang menukil dari wartawan Taqrib Urumiah, Mamusta Abdul Qadir Baidhawi, Imam Jumat Ahlusunnah Urumiah, dalam wawancara khususnya mengungkapkan, apabila kaum Muslimin mengamalkan al-Qur’an dan mempercayainya maka sungguh mereka tidak akan pernah berpecah belah.
Beliau menambahkan, kaum Muslimin, Syiah dan Ahlusunnah, memiliki satu kitab dan satu tauhid yang dengan ini lahirlah sisi-sisi persamaan.
Imam jumat Ahlusunnah Urumiah di bagian lain dari pembicaraannya mengungkapkan, diplomasi Iran dalam masalah persatuan, sangatlah berpengaruh lantaran kekuatan, kekokohan, dan kemampuan internalnya yang lahir dari persatuan dan solidaritas nasional serta hubungan spiritual antara rakyat dan Rahbar.
Beliau dengan memaparkan bahwa Pimpinan tertinggi revolusi Islam Iran menekankan secara khusus mengenai diplomasi persatuan Islam, menambahkan, Pimpinan tertinggi revolusi Islam Iran telah berkali-kali menegaskan masalah persatuan dan mencegah dari melecehkan agama-agama lain, karena desain dan rencana busuk musuh-musuh adalah kaum Muslimin saling berperang dan membunuh.
Imam Jumat Ahlusunnah Urumiah melanjutkan, persatuan umat Islam adalah satu-satunya jalan menyelamatkan dunia Islam, karena itu kami sangat mengecam setiap gerak-gerik yang bertujuan memecah belah.
Baidhawi dengan mengisyarahkan bahwa kaum Muslimin memiliki banyak sisi persamaan seperti al-Qur’an, Kiblat, Ushuluddin, berkata, persamaan-persamaan inilah yang menyebabkan tersingkirnya berbagai kegiatan dan aktifitas yang mengarah kepada perpecahan, dan kalaupun ada perbedaan maka itu sifatnya parsial dan tidak akan bisa menciptakan perpecahan apatahlagi pertikaian.
Imam Jumat Ahlusunnah Urumiah dengan mengisyarahkan tentang adanya persatuan dan ketentraman di tengah-tengah masyarakat, bertutur, persatuan dan ketentraman ini harus direalisasikan di tengah-tengah seluruh masyarakat Muslim dunia sehingga tidak ada sebuah kekuatan imperialis yang coba-coba memberanikan diri menyerang dan mencaplok Islam dan kaum Muslimin.
(Shafei-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email