Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
«إذا فارقت الروح من البدن نودی بثلاث صیحات: یا بن آدم ترکت الدنیا أم الدنیا ترکتک اجتمعت الدنیا أم الدنیا اجتمعتک قتلت الدنیا أم الدنیا قتلتک؟»
Artinya, “Ketika ruh dan nyawa terpisah dari badan, maka diserukan dan diteriakkan tiga hal: Wahai bani Adam! Apakah engkau telah meninggalkan dunia ataukah dunia telah meninggalkan kalian? Apakah kalian yang telah mengumpulkan dunia ataukah dunia yang telah mengumpulkan kalian? Apakah kalian yang telah membunuh dunia ataukah dunia yang telah membunuh kalian?”
«وإذا وضع على المغتسل نودی بثلاث: أین بدنک القوى ما أضعفک؟ وأین لسانک الفصیح ما أسکتک؟ وأین أحباؤک ما أوحشک؟»
Artinya, “Ketika badan diletakkan di tempat pemandian mayat, maka diserukan dan didengungkanlah tiga perkara: Dimanakah badan kalian yang kuat itu, apa gerangan yang telah membuatnya diam tak menyahut? Dimanakah lisan kalian yang lihai memainkan kata-kata itu, apa gerangan yang telah membuatnya diam dan bisu? Dimanakah sahabat-sahabat kalian, apa yang membuat kalian merasa takut dan khawatir?”
«وإذا لف فی الکفن نودی بثلاث: تذهب إلى سفر بغیر زاد، وتخرج من منزلک فلا ترجع ابدا، وتصیر إلى بیت ما أهواله»؛
Artinya, “Dan ketika badan sang mayit dibalut dan dibungkus dengan kain kafan, terdengarlah tiga seruan yang menyeru: Kalian berangkat menuju perjalanan Akhirat tanpa membawa bekal, dan kalian keluar meninggalkan rumah dan keluarga tanpa akan kembali lagi, dan kalian pergi ke rumah atau tempat tinggal yang sangat menakutkan.”
«وإذا حمل على الجنازه نودی بثلاث: طوبى لک ان کنت تائبا، وطوبى لک ان کنت تائبا، طوبى لک ان کنت تائبا، طوبى لک ان صحبک رضوان الله، الویل لک ان صحبک سخط الله.»
Artinya, “Dan apabila sang jenazah diangkat dan dibawa, maka diserukan tiga hal: Berbahagialah jika kalian termasuk orang-orang yang betul-betul bertaubat, dan berbahagialah jika kalian termasuk orang-orang yang betul-betul bertaubat, dan berbahagialah jika kalian termasuk orang-orang yang betul-betul bertaubat, dan Berbahagialah jika keridhaan Allah Swt beserta kalian, dan celakalah kalian jika kemurkaan Allah Swt menyertaimu.”
«وإذا وضعت الجنازه على شفیر القبر نودی بثلاث: یا بن آدم ما تزودت من العمر ان لهذا الخراب، وما حملت من الغى لهذا الفقر، وما حملت من النور لهذه الظلمه.»؛
Artinya, “Apabila sang jenazah diletakkan disamping kubur, terdengarlah tiga panggilan: Wahai anak keturunan Adam as! Perbekalan apa yang telah kalian siapkan untuk di alam kerusakan ini (baca: kubur) dan kekayaan apa yang telah kalian siapkan untuk alam yang penuh kefakiran ini, dan cahaya atau nur apa yang telah kalian siapkan untuk alam yang penuh gelap gulita ini?”
«وإذا وضع فی اللحد نودی بثلاث: یا بن آدم کنت على ظهری فرحا وصرت فی بطنی حزینا وکنت على ظهری ضاحکا فصرت فی بطنی باکیا وکنت على ظهری ناطقا وصورت فی بطنی ساکتا.»؛
Artinya, “Dan apabila jasad sang mayit diletakkan di liang lahad, maka terdengarlah tiga seruan: Wahai anak keturunan Adam as! Kalian telah bersenang-senang saat berada di luar dariku (di luar liang lahad) dan hari ini kalian bersedih saat berada di dalam diriku (di dalam kuburan dan liang lahad)! Kalian telah bergembira ria saat berada di atas punggungku (di luar kuburan) dan kalian menangis bersedih hati tatkala berada dalam perutku (di dalam kuburan)! Kalian lihai berbicara dan berkata-kata saat berada di punggungku (di luar kuburan) dan kalian menjadi pendiam tatkala berada di dalam batinku (di dalam kuburan)!
«وإذا ادبر الناس عنه یقول الله: عبدی بقیت وحیدا فریدا وترکوک فی ظلمه القبر وقد عصیتنی لأجلهم أرحمک رحمه یتعجب منها الخلائق وانا أشفق علیک من الوالده بولدها.»؛
Artinya, “Dan apabila orang-orang yang mengantar pulang meninggalkan (sang mayit di dalam kuburan) maka Allah Swt berfirman, “Hambaku, engkau telah tinggal sendirian dan mereka telah meninggalkan kamu sendirian di kubur yang gelap gulita, padahal demi mereka engkau telah bermaksiat dan durhaka terhadap-Ku. Hari ini Aku akan berikan rahmat dan kasih sayang-Ku kepada kamu sehingga seluruh makhluk merasa heran dan sangat takjub dengannya dan Aku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih dibanding Ibu terhadap anaknya.”
Bahan bacaan:
- Syajarah Thubâ, Syaikh Muhammad Mahdi al-Hairi (wafat 1369 H), cet. 5, Bulan Muharram al-Haram 1385, Mansyûrât al-Maktabah al-Haidariyah wa Mathba’atuhâ, Najaf al-Asyraf, jilid 2, hal. 449.
(Shafei-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email