Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Imam Pituduh. (Foto: Netralnews/Martina Rosa)
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) Gus Imam Pituduh mengatakan, kalau ingin mengubah Indonesia menjadi Negara Islam adalah suatu tindakan yang salah. Menurutnya, tidak ada ajaran dalam Islam membuat suatu Negara Islam.
Lebih lanjut Gus Imam mengatakan, dalam Konsensus Piagam Madinah dijelaskan bahwa orang Yahudi, Nasrani, Islam dan lainnya boleh hidup saling berdampingan. Maka yang ada adalah tujuan untuk membuat Negara Madinah, yakni negara peradaban.
“Kalau mau ubah Indonesia jadi negara Islam, salah. Tidak ada ajarannya buat Negara Islam. Kayak ISIS mau dirikan Negara Islam, itu ngawur,” kata Gus Imam dalam kuliah umum yang mengusung tema “Memahami dan Menghargai Kebhinekaan” di SMAK 1 PENABUR Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Gus Imam juga mengatakan, Islam itu ramah bukan marah, Islam itu rangkul bukan mukul dan Islam itu ajak bukan ejek. Jadi seperti salah satu konsensus dasar negara yakni Pancasila, bertujuan bagaimana masyarakatnya bisa hidup berdampingan.
“Kalau tidak ramah, bukan Islam namanya. Saya berani bersaksi, apalagi yang nge bom-bom, itu bukan Islam,” tegas pria berambut gondrong ini.
Pria berpeci ini juga mengajak para siswa BPK PENABUR mengingat akan empat konsensus dasar Negara Indonesia, tidak hanya Pancasila tapi juga Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Undang-undang (UU).
(Netral-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email