Banyak nikmat-nikmat Ilahi yang tidak kita sadari, dimana jika kita menyadari semua nikmat-nikmat Ilahi maka hati kita senantiasa akan selalu bersyukur kepada-Nya, dengan demikian tidak mensyukuri nikmat Ilahi besumber dari kejahilan kita terhadap nikmat tersebut.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Muhammad Taqi Abdous saat menjelaskan tentang nikmat yang diberikan Allah swt kepada hamba-hamba-Nya. Dijelaskannya, berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an mensyukuri nikmat merupakan bagian dari sunatullah yang barang siapa yang melakukannya maka ia akan bertambah agung dan mulia namun barang siapa yang mengkufurinya maka ia akan menjadi hina.
Dan berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an juga bahwasanya Allah swt memberikan dua nikmat, yakni zahir dan batin kepada hamba-hamba-Nya. Mengenai nikmat batin ini Imam Shadiq as berkata “wilayat adalah paling tingginya nikmat yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya.”
Hujjatul Islam Abdous menambahkan, banyak nikmat-nikmat Ilahi yang tidak kita sadari, dimana jika kita menyadari semua nikmat-nikmat Ilahi maka hati kita senantiasa akan selalu bersyukur kepada-Nya, dengan demikian tidak mensyukuri nikmat Ilahi besumber dari kejahilan kita terhadap nikmat tersebut.
Hamba-hamba yang bersyukur sangat sedikit, namun harus tetap diusahakan agar berterima kasih terhadap kebaikan orang lain, terangnya.
Membunuh para nabi dan auliya Ilahi adalah bentuk dari kufur terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Allah swt, dimana sepanjang sejarah kekufuran terbesar ialah membunuh Imam Husain as, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email