Presiden Joko Widodo meyinggung soal 'kardus' saat memberikan pujian kepada relawannya Pro Jokowi (Projo).
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com Jokowi menyebut relawannya memiliki semangat tinggi.
Hal tersebut membuat relawan Jokowi bukan sebagai relawan 'kardus'.
"Saya meyakini relawan PROJO itu bukan relawan kardus, betul-betul relawan yang militansinya tinggi, semangat daya juang yang tinggi (untuk) ikut memajukan negara ini," ujar Jokowi di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria merasa tersinggung dengan pernyataan Jokowi soal 'kardus'.
Pasalnya istilah 'kardus' terlanjur melekat dengan diri Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Hal tersebut bermula dari cuitan Politikus Demokrat, Andi Arief.
Riza Patria dengan wajah yang kaku mengaku memaklumi tindakan Jokowi yang menyinggung soal 'kardus'.
Namun Riza Patria memberikan sebuah sentilan kepada presiden ke tujuh itu.
Riza Patria menyebut Jokowi yang kurang membaca buku sehingga memikiki ilmu pengetahuan yang terbatas.
Menurut Riza Patria hal tersebut menyebabkan Jokowi berbicara sembarangan tanpa memperhatikan etika.
"Kita maklumlah ya kalo presiden kurang baca, kurang iilmunya, kurang pengetahuannya, kita maklumlah ya," ujar Riza Patria dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Tv One, pada Senin (17/9/2018).
"Jadi ngomong sembarangan aja gitu, engga lihat etika," tambahnya.
Riza Patria mengatakan seorang pemimpin seharusnya belajar dari tokoh-tokoh sejarah dalam berbicara.
"Harusnya pempimpin itu lihat sejarah Bung Karno bagaimana," kata Riza Patria.
"Bung Tomo bagaimana," tambahnya.
Sebelumnya pembawa acara menanyakan kepada Riza apakah pihaknya merasa tersinggung dengan perkataan Jokowi di depan relawannya itu.
"Nggak perlu tersinggung, gak ada hubungannya, maklum lah mungkin dia gak punya vocabulary (perbedarahaan kata) yang baik lah, jadi bingung dia ngomongin apa," ujar Riza.
Lalu, pembawa acara tersebut mengaitkan dengan istilah jendral kardus yang sempat heboh diungkapkan oleh politisi Demokrat, Andi Arief.
"Ya itu biasa kan, Andi Arief kan biasa dia aktivis kan temen biasa, kita CS (teman) yang namanya aktivis kan dia harus tunjukkan militansi memperjuangkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dong, tapi kan udah ketemu gak masalah," jawab Riza.
Sementara itu, selain Riza, hadir juga Freddy Alex Damanik selaku Ketua DPP Projo yang juga hadir sebagai narasumber.
Freddy ditanya terkait maksud Jokowi waktu itu apakah dari makna kardus yang diungkapkan.
"Jadi statement itu juga udah dinyatakan di dalam kegiatan internal Projo, jadi Projo ini adalah relawan yang militan intinya si di militan itu, mempunyai daya juang yang tinggi yang sama-sama juga untuk memperjuangkan Indonesia. 100 persen totalitas," jawab Freddy.
Ketika ditanya lebih detail terkait alasan pemakaian istilah kardus dan bukan memakai istilah lain.
"Jadi projo itu ya militan energinya, energi rakyat yang harus terus dipompa, apa hubungannya dengan kardus mungkin ya istilahnya lagi keren aja.
Ya karna sebelumnya seperti narasi tadi ada kan, istilah kardus ini yang di Andi Arief tadi ya mungkin bisa jadi juga karna keren inspirasi gitu," tambahnya.
Ketika menjawab soal transaksional, pembawa acara menanyakan apakah hal itu menyindir untuk Prabowo.
"Ya saya gak tau menyindir apa enggak, ya kalau merasa tersindir bisa jadi.
Jadi kan gini ada jendral kardus, bukan relawan kardus, ini kan yang dihadap-hadapkan tagline media, Jendral kardus itu tadi andi arief sebut Prabowo," tambah Freddy.
Simak video ini, Inilah Pidato pak Jokowi yang bikin oposisi baper lagi
(Tribun-News/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email