Nanik S Deyang mengaku akan memberikan semua informasi yang dibutukan atas kasus hoax Ratna Sarumpaet.
Hal tersebut Nanik sampaikan melalui akun Facebook pribadinya @Naniek S Deyang yang ia tulis pada Jumat (12/10/18).
Nanik saat menuliskan status di halaman Facebooknya, ia mengaku belum menerima surat panggilan Polda Metro Jaya.
Nanik mengaku mengetahui panggilan tersebut saat membaca berita di berbagai media.
Meski demikian, ia akan datang dan menjawab semua informasi yang dibutuhkan polisi.
Selang beberapa saat, Nanik S deyang mengedit statusnya tersebut dan mengaku sudah menerima surat panggilan pada 16.30 WIB.
Meskipun saya belum menerima surat penggilan dari Polda, namun menurut media sy dipangil ke Polda sebagai saksi kasus hoax RS, hari Senin pukul 13.00 WIB.
Insyaallah sebagai warga negara yg baik saya akan datang , dan menjawab semua info yg dibutuhkan polisi.
Mohon doanya, semoga semua lancar dan Allah berikan yg terbaik. Aamiin YRA
Semangat ya Mak (Saya koreksi suratnya panggilan sampai pada pukul 16.30 ( sesudah sy nulis status)," tulisnya.
Bagaimana jejak digital Naniek S Deyang, berikut kultwit akun @partaisosmed
Naniek S Deyang ini lebih bertanggung jawab dibanding Ratna sendiri. Dialah otak dibalik hoax kisah penganiayaan Ratna. Dialah yg secara terencana menceritakan secara detail kisah bohong tersebut sehingga publik percaya seolah2 itu kejadian beneran https://t.co/NHgechOVaC— PS (@PartaiSocmed) October 12, 2018
Naniek S Deyang lebih berbahaya dibanding seribu Prabowo. Sebab Capres datang dan pergi, namun orang seperti Naniek S Deyang akan tetap bertahan dan menempel pada inang yg baru— PS (@PartaiSocmed) October 12, 2018
Setelah hoax-nya terbongkar Naniek S Deyang begitu saja menghapus postingan2nya, seolah tak punya dosa. Namun kebencian dan permusuhan yg ditimbulkan dari tulisan2nya tak otomatis hilang dengan terhapusnya postingan2nya pic.twitter.com/PDBwnxHp0L— PS (@PartaiSocmed) October 12, 2018
Lihatlah betapa detail dan realistisnya kronologis penganiayaan Ratna Sarumpaet yg dikisahkan Naniek S Deyang itu, yg ternyata karangan bebas belaka. Justru kehebatannya dalam merangkai kisah bohong itulah yg membuatnya sangat berbahaya. https://t.co/u9kGFwvixf— PS (@PartaiSocmed) October 12, 2018
Menurut Nanik, Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.
Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.
"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian."
"Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik, dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Dengan sisa tenaga, Ratna mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah agar langsung ditangani.
Menurut pengakuan Ratna, lanjut Nanik, kejadiannya sangat cepat sehingga sulit mengingat bagaimana urutan kejadiannya.
"Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi."
"Oleh sopir taksi mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi," ucap Nanik, seperti dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
"Mbak Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari.
Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadli Zon ke rumahnya dan baru semalam Fadli Zon melaporkan ke Pak Prabowo, dan hari ini di suatu tempat mbak Ratna menemui Pak Prabowo," tuturnya.
(Tribun-News/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email