Pesan Rahbar

Home » » Beberapa Kalangan Mengemukakan Bahwa Wahabi Tunggul Kesesatan,Mereka Melakukan Korupsi Dan Peledakan Bom Dan Lain Sebagainya.

Beberapa Kalangan Mengemukakan Bahwa Wahabi Tunggul Kesesatan,Mereka Melakukan Korupsi Dan Peledakan Bom Dan Lain Sebagainya.

Written By Unknown on Sunday, 20 July 2014 | 20:45:00


... dimana mereka membuat komitmen untuk tidak boleh Syi`ah men-Syi`ahkan warga Sunni dan begitu pula tidak boleh Wahabi memaksakan ...

Kalangan umat Islam harus menghindari ancaman perpecahan yang saat ini semakin jelas terlihat karena hal tersebut akan merugikan umat Islam sendiri. Imbauan tersebut dikemukakan Rhoma Irama saat mendeklarasikan Forum Silaturahmi Masjid dan Mushola Indonesia (FAHMI TAMAMI) di Masjid Husnul Khotimah Mampang Jakarta, Sabtu (22/9) malam.

Hadir dalam deklarasi itu sejumlah da`i Islam seperti KH Zainudin MZ, KH Muhammad Nur Iskandar SQ, serta Ketua MPR Hidayat Nurwahid.

Rhoma, yang dikenal sebagai Raja Dangdut itu melihat benih-benih perpecahan di antara umat Islam yang semakin meresahkan pada akhir-akhir ini dengan adanya fenomena menganggap ideologi orang lain salah.

Menurut dia, faham semacam itu kemudian diiringi dengan pemaksaan agar kelompok lainnya yang ada mengikuti faham mereka dan kemudian disertai dengan pengambilalihan Masjid atau Mushola oleh sekelompok umat Islam lainnya.

"Ini bukan hanya menjadi tugas Departemen Agama saja. Siapa saja yang punya inisiatif diharapkan bisa meredam keresahan warga tersebut," katanya.

Tatkala ditanya apa perbedaan faham yang dimaksudkannya itu, Rhoma mengatakan bahwa masalah tersebut sebenarnya bukan suatu yang bertentangan atau tidak, melainkan sebagian umat Islam tersebut tidak menghargai Khilafiah (perbedaan).

"Kita seharusnya menghargai khilafiah. Mau faham apa saja silakan selagi masih mengacu pada Al Quran dan hadist kita harus terima," ujarnya.

Lebih lanjut Rhoma menuturkan bahwa pada awal tahun 2007 ini di Teheran telah berkumpul ulama sedunia, yang kemudian dilanjutkan di Qatar, dimana mereka membuat komitmen untuk tidak boleh Syi`ah men-Syi`ahkan warga Sunni dan begitu pula tidak boleh Wahabi memaksakan faham sunni-nya.

"Jadi secara internasional sudah ada komitmen sedunia untuk saling menghormati perbedaan mazhab dan ini menjadi motivasi serta referensi kita agar bangsa ini menciptakan kerukunan umat di tanah air," tegas Rhoma.

Menurut dia, apabila keresahan itu dibiarkan hingga berlarut-larut, maka bukan mustahil hal itu akan memecah umat yang pada akhirnya merugikan umat Islam itu sendiri serta persatuan dan kesatuan nasional.

Oleh karena itu, Rhoma yang kini lebih banyak berdakwah mengatakan, pihaknya berinisiatif membentuk sebuah wadah sebagai media silaturahmi antara pengurus masjid dan mushola sehingga akan melahirkan rasa saling menghormati perbedaan (khilafiah) dan Ukhuwah Islamiyah pun bisa diwujudkan.

Dalam FAHMI TAMAMI ini Rhoma telah meminta kesediaan Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsudin, Ketua PBNU Hasyim Muzadi dan Ketua Masjid Indonesia Tarmizi Taher sebagai penasehat forum dan semuanya menyatakan bersedia.

Sementara itu Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid mengatakan, dengan adanya forum silaturahmi tersebut, diharapkan rumah-rumah ibadah, baik itu masjid atau mushola, semakin termakmurkan dengan semangat menjaga ukhuwah Islamiyah.

"Apalagi upaya ini di bulan Ramadhan yang merupakan bulan yang baik serta penuh berkah," tuturnya.

Di tempat yang sama, Da`i sejuta umat KH Zainudin MZ mengatakan bahwa masjid merupakan pusat kegiatan umat Islam sebagaimana ikan yang tidak bisa dipisahkan dari air.

Masjid, katanya, juga merupakan tempat untuk mencari persamaan dan bukan memperbesar perbedaan.

"Salah satu penyakit umat kita adalah tidak bisa merawat dan menjaga masjid. Ke depan ini sudah waktunya masjid diberdayakan, dalam arti masjid harus mencerdaskan umat, dan kita harus tampil secara utuh," jelasnya.


Bom Meledak di Pasuruan, Polisi Temukan 43 Bahan Peledak

... Senin, 25 Maret 2013 19:52:10 Wahabi benci nabi. Editor's Pick. Berhentilah melawan akal sehat masyarakat Selasa, 26 Maret 2013 12:00:24 ...

Ledakan yang diduga bom terjadi di rumah kontrakan di dusun Jelak, Desa Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, kota Pasuruan, Jawa Timur dan penghuninya bernama Jordan (40) mengalami luka serius sedang polisi juga menemukan 43 bahan peledak di rumah itu.

Informasi yang dihimpun ANTARA dari seorang saksi mata di TKP (tempat kejadian perkara), Kamis (08/06), menyebutkan di rumah kontrakan itu sempat terjadi tiga kali ledakan, kemudian Jordan diantarkan anak-isteri dan teman-temannya yang berjumlah sekitar tujuh orang ke RS dr Soedarsono, Pasuruan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (07/06) pukul 22.30 WIB dan sempat mengejutkan warga sekitar karena ledakan sangat keras dan menjadikan rumah kontrakan itu rusak berat.

"Kami nggak kenal penghuni rumah itu, karena rumah itu rumah kontrakan, apalagi pemiliknya juga bukan orang kota, tapi orang Rejoso (kabupaten Pasuruan)," kata seorang saksi mata yang juga tetangga korban.

Namun, katanya, dirinya tidak yakin bahwa ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak atau bom ikan yang biasa digunakan nelayan Pasuruan.

"Yang jelas, atap, jendela, dan perabot yang ada di dalam rumah itu berantakan," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Pasuruan AKBP Arie Subiyanto menjelaskan Jordan yang dirawat di RS Pasuruan itu justru ditinggalkan begitu saja oleh keluarga dan teman-temannya, padahal lukanya cukup serius, sehingga polisi akhirnya merujuk korban ke RS dr Syaiful Anwar, Malang.

"Kami masih menyelidiki apa motif di balik ledakan itu, kami juga masih mengidentifikasi tersangka dalam kasus itu, karena isteri dan anak korban hingga kini tidak jelas rimbanya," katanya.

Ia menambahkan di TKP juga telah ditemukan 43 buah bahan peledak jenis TNT yang berdaya ledak rendah (low explosive), ratusan detonator, dan baterai yakni kini diamankan di Mapolresta Pasuruan.
Nurbuat Merasa Difitnah, Ini Tanggapan Adi Bing Slamet.


........ jangan ikutan komentarnya Wahabi/salafi........ sabar aja toh Gusti Allah nggak tidur! subur itu sgera taubat, jangan jlalatan.........

Adi Bing Slamet mengaku tak pernah menuding Nurbuat sebagai pengikut ajaran sesat. Mantan bintang cilik ini juga merasa tak menayakan tentang jalan mundur seperti yang dikatakan Nurbuat saat preskon kemarin.

"Apa yang Pakde Nurbuat ngomong tentang jalan mundur saya gak nanya, dia yang ngomong aku di sini makan bunga kering. Siapa yang nanya? Masa saya. Subur ini perintahnya aneh-aneh," ujarnya di kediamannya di Perumahan Bumi Anggrek, Karang Satria, Bekasi, Jumat (22/3).


Bahkan dari penuturan Adi, semenjak kecil ia tidak pernah diajarkan keluarga untuk berbuat fitnah. Ia mengaku, aliran sesat yang dianut oleh Eyang Subur benar adanya.

"Saya dibilang fitnah. Aduh. Kayaknya saya gak lahir dari keluarga tukang fitnah. Saya gak diajarin buat fitnah. Kalau gang sana sih, bohong dibuat lalapan. Saya gak fitnah, apa yang saya tahu, saya ngomong," imbuhnya.

Sebelumnya, saat jumpa pers kemarin, Nurbuat mengaku difitnah Adi melakukan jalan mundur dari Tomang ke Slipi. Terlebih Nurbuat merasa difitnah dengan pernyataan Adi yang mengatakan dirinya mengikuti aliran sesat.

.. emang ada apa dengan wahabi/salafi? baca dulu biografinya abdulah bin wahab baru antum komentar jgn ikut2an membenci tanpa dasar ...

Selama menjadi pengikut setia Eyang Subur, Nurjanah, istri Adi Bing Slamet mengaku telah masuk dalam golongan orang yang musyrik, yang percaya pada kekuatan di luar kekuasaan Allah.Dia melakukan amalan-amalan syirik yang diajarkan. Bahkan sang suami sangat percaya dengan ajaran yang diberikan oleh Sang Dukun.

"Kemaren aku nih musyrik. Minta enggak ke Allah. Dulu mas Adi percaya banget, banget. Sekarang bencinya banget, banget. Anak-anak kita juga diajak. Pas keluar anak-anak senang banget," tutur Nurjanah bersama Adi saat jumpa pers di kediamannya, Perumahan Bumi Anggrek, Karang Satria, Bekasi, Jumat (22/3).

Namun setelah sadar kalau kelakuan sang guru yang dinilai sudah menyimpang, mereka pun memutuskan untuk berhenti menjadi pengikut Eyang Subur. Bahkan segala barang-barang yang berbau mantan gurunya itu pun kini disingkirkan dan dimusnahkan.

"Dulu kita nggak tahu, kata-kata dia baik, nasihatnya. Belakangan saja, kelakuannya kami nilai. Dia mabuk, dia suka gonta-ganti perempuan. Foto dia dulu juga banyak di rumah kita. Sekarang kita bakar-bakarin," jelasnya.

Namun kini Adi dan istri merasa lega dan bersyukur dapat lepas dari aliran tersebut. Bahkan Adi mengaku harus membayar kifarat selama 17 tahun demi membersihkan kembali rezekinya.

"Setelah lepas dari itu saya mesti harus bayar kifarat selama 17 tahun. Insya Allah rezeki saya bersih lagi," kata Adi berharap.


Australia Nyatakan Puas Atas Putusan Sidang Bom Kuningan

... Senin, 25 Maret 2013 19:52:10 Wahabi benci nabi. Editor's Pick. Berhentilah melawan akal sehat masyarakat Selasa, 26 Maret 2013 12:00:24 ...

Duta Besar Australia untuk Indonesia David Ritchie menyatakan, pihaknya sangat puas dengan serangkaian putusan sidang terhadap sejumlah pelaku peledakan bom depan Kantor Kedubes Australia, Kuningan, Jakarta yang terjadi setahun silam (9 September 2004).

"Kami sangat puas dengan putusan tersebut dan lega melihat para pelaku peledakan bom itu telah berada di belakang jeruji sel penjara," kata Dubes Ritchie kepada pers usai melakukan upacara peringatan setahun bom Kedubes Australia di Jakarta, Jumat (9/9).

Ia mengatakan, putusan terhadap salah seorang pelaku yaitu Heri Sigu Samboja yang telah dibacakan Kamis (8/9) juga memuaskan pihak Australia karena Majelis Hakim menjatuhi vonis sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum, yakni tujuh tahun penjara.

"Saya sangat puas dengan putusan tersebut meskipun Heri bukanlah pelaku utama dari aksi peledakan, namun ia berperan sebagai pembantu proses perakitan bom," katanya.

Dubes Ritchie menyebutkan pihaknya juga masih akan menunggu putusan Majelis Hakim terhadap tuntutan jaksa yakni hukuman mati bagi dua pelaku lainnya, yaitu Rois dan Hasan yang akan dibacakan pekan depan.

"Putusan terhadap kedua pelaku itu sepenuhnya merupakan kewenangan Pengadilan Indonesia. Saya tidak akan mencampuri hal tersebut. Peradilan Australia tidak menganut hukuman mati, Australia akan menunggu keputusan Pengadilan Indonesia," katanya.

Menyinggung beberapa pelaku utama peledakan bom yang belum juga tertangkap seperti Noordin M Top dan Dr Azhari, Ritchie optimistis kedua orang tersebut akan tertangkap.

"Saya yakin mereka akan tertangkap, lebih cepat lebih baik. Sangat frustasi memang saat mereka belum tertangkap karena Noordin dan Azhari adalah otak dari berbagai aksi peledakan di Indonesia seperti Bali, Marriott dan Kuningan," ujarnya.


Makin Erat

Lebih lanjut, Dubes Ritchie menegaskan bahwa berbagai serangan teroris yang berniat merusak hubungan antara Autralia dan Indonesia pada beberapa tahun terakhir justru mempererat persahabatan antara dua negara.

"Saya rasa ide merusak hubungan Australia dan Indonesia lewat peledakan bom adalah hal yang sangat keliru karena rakyat Australia justru merasa simpati terhadap bangsa Indonesia yang sangat terlihat terutama ketika tsunami melanda Aceh pada Desember lalu," katanya.

Hubungan kedua negara semakin menguat bahkan sejak peledakan bom di Bali pada 2002, katanya.

Dubes yang akan habis masa kerjanya di Indonesia pada November mendatang itu juga menyebutkan, aksi peledakan bom di Bali dan Kawasan Kuningan, Jakarta yang terjadi tersebut meninggalkan warisan yang sangat berharga (the real legacy) yakni persahabatan Australia dan Indonesia yann semakin erat, bukan lagi hubungan sekadar mitra kerja.

Ledakan Bom Bali menimbulkan korban jiwa warga negara Australia, sementara dari Bom Kedubes Australia, tidak ada satupun warga negeri Kanguru itu yang menjadi korban, namun sejumlah pegawai Kedubes menjadi korban jiwa, yaitu petugas keamanan Anton Sujarwo dan petugas penata kebun, Suryadi.

Ritchie menyatakan, setahun pasca peledakan bom di depan kantornya, komunitas Kedutaan Australia semakin kuat dan erat, yang terbukti dengan tetap dipekerjakannya petugas keamanan mereka yang menjadi korban cidera akibat bom, yaitu Asep Wahyudi, Iswanto dan Sudirman Atalim.


Tujuh Mantan Anggota Dewan Tebo Terdeteksi Korupsi

... "Malaysia munafik dan saya tidak suka rezim wahabi di Saudi," kata sultan Sulu beralasan. 20 people share this. Minggu, 24 Maret 2013

Tujuh mantan anggota DPRD Kabupaten Tebo periode 1999-2004 ditetapkan jadi tersangka kasus korupsi dalam penetapan anggaran senilai Rp4,7 miliar.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jambi, Andi Ashari SH di Jambi, Rabu (22/04) mengatakan, ke tujuh mantan anggota dewan itu adalah Fauzi Mansyur, Mulyono, Buswan, Harmaini, HM Tahir, Tjarmo dan Djeje Hamzah.

"Ke tujuh mantan anggota dewan itu kini dalam pemeriksaan secara intensif, dan kasusnya akan secepatnya ditindaklanjuti hingga ke pengadilan," katanya.

Dalam pengusutan yang melibatkan anggota panitia anggaran DPRD Tebo periode 199-2004 itu, Kejari setempat terus mengembangkan penyidikan untuk mencari bukti keterlibatan mantan anggota dewan lainnya.

Selain mantan anggota dewan pihak kejaksaan juga memeriksa sejumlah saksi dari pejabat pemerintah setempat yang mengetahui penyimpangan uang negara sebesar 4,7 miliar itu.

Pemeriksaan kasus korupsi yang dilakukan mantan anggota dewan dengan kerugian keuangan negara dalam miliaran rupiah, kini juga dilakukan Kejaksaan Negeri Kerinci.

"Sejumlah mantan anggota dewan di Kabupaten Kerinci kini juga dalam pemeriksaan Kejari setempat, karena diduga terlibat merugikan keuangan negara," kata Andi Ashari tanpa merinci kasus dan identitas mantan anggota dewan di kabupaten paling barat Provinsi Jambi itu.

(Kapan-Lagi/Antara-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: