Pesan Rahbar

Home » » Mengenal ISIS: Abu Bakar al-Baghdadi, Khalifah Kelompok Takfiri ISIL

Mengenal ISIS: Abu Bakar al-Baghdadi, Khalifah Kelompok Takfiri ISIL

Written By Unknown on Wednesday, 23 July 2014 | 23:21:00


Kelompok teroris ISIL memperkenalkan Abu Bakar al-Baghdadi sebagai khalifah pertama muslimin. Setiap kali berpidato di hadapan.

Kelompok teroris ISIL memperkenalkan Abu Bakar al-Baghdadi sebagai khalifah pertama muslimin. Setiap kali berpidato di hadapan orang-orang dekatnya, ia selalu mengenakan penutup wajah. Oleh karena itu, ia memperoleh julukan “syaikh siluman”.

Bersumber dari pengakuan Abu Muhammad al-‘Adnani, Jubir resmi lembaga teroris al-Qaidah, nama asli Abu Bakar al-Baghdadi adalah Abdullah Ibrahim. Silsilah keturunannya bersambung kepada Abu Bakar, khalifah pertama muslimin. Ia pernah belajar di Universitas Islam Baghdad dan termasuk salah satu murid Abu Mush’ab al-Zarqawi.


Abu Mush’ab al-Zarqawi sendiri pernah memimpin sebuah kelompok paling buas di Iraq hingga ia mati. Pada tahun 2006 lalu, tempat persembunyiannya terbongkar dan ia terbunuh oleh serangan udara Angkatan Udara Amerika.

Menurut laporan situs-situs yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok takfiri, Abu Bakar al-Baghdadi lahir pada tahun 1971 dan berhasil menamatkan jenjang doktoral jurusan kajian Islami. Pada saat invasi Amerika ke Irak, Abu Bakar al-Baghdadi beraktifitas di salah masjid Irak. Sebelum serangan Amerika ini dimulai, ia sudah memiliki pemikiran radikal.

Menurut sebagian orang, al-Baghdadi sudah menjadi seorang takfiri pada saat kekuasaan Saddam. Tetapi, menurut keyakinan sebagian yang lain, ia menjadi takfiri ketika menjadi tawanan di rutan Buka yang dibangun oleh Amerika di utara Irak. Rutan Buka adalah sebuah kamp yang digunakan oleh Amerika untuk menahan para komandan al-Qaidah.

Dari sejak tahun 2010, al-Baghdadi memegang tampuk kepemimpinan al-Qaidah Irak. Pada tahun ini juga, ia telah menjalankan sebanyak 60 program pengeboman teroris dalam satu hari. Dalam pengeboman teroris ini, 110 orang warga Irak tewas.

Abu Bakar al-Baghdadi tidak pernah berbaiat kepada Iman al-Zhawahiri sebagai pemimpin lembaga teroris al-Qaidah. Sebelum ini, al-Zhawahiri menginstruksikan supaya ISIL fokus terhadap Irak dan Front al-Nushrah menangani Suriah. Tetapi, al-Baghdadi membangkang terhadap instruksi al-Zhawahiri. Menurut para analis, sekarang ini al-Baghdadi memiliki posisi lebih tinggi di kalangan kelompok-kelompok teroris dunia.

Menurut David Ignatius seorang penulis di koran The Washington Post, mungkin pengganti sejati Usamah bin Laden adalah Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIL ini.

Al-Zhawahiri memang masih memiliki kekuatan besar lantaran hubungan kuat dengan Pakistan, Arab Saudi, dan utara Afrika. Tetapi, al-Baghdadi sangat dikenal lantaran kedisiplinan tinggi dan kemahiran tak kenal kasih dalam memanajemen medan perang. Oleh karena itu, menurut para analis, keistimewaan ini lebih memiliki daya tarik kuat bagi para jihadis muda dibandingkan orang nomor satu di al-Qaidah itu. Benih pertama kelompok teroris ISIL ini sebenarnya adalah ide “Negara Islam Irak” yang telah diumumkan pada tanggal 15 Oktober 2006. Tetapi akhirnya bubar pada tahun 2007. Lalu akhirnya dihidupkan kembali dari tahun 2013 hingga kini. Padahal ISIL Suriah diumumkan terbentuk pada 10 April 2012. Pada tahun 2010 lalu, Abu Bakar al-Baghdadi berbaiat kepada Usamah bin Laden. Ia mampu memperluas aktifitas kelompok teroris ini di Suriah dan Irak.

Tetapi, pada tanggal 12 Mei 2014, al-Baghdadi memutuskan hubungannya dengan al-Qaidah. Bahkan ia meminta kepada al-Qaidah dan Iman al-Zhawahiri supaya berbaiat kepada pemerintahannya.


Akhirnya, pada tanggal 29 Juni lalu, Abu Muhammad al-‘Adnani dalam sebuah file yang diunggal di situs resmi kelompok ini mengumumkan bahwa Abu Bakar al-Baghdadi adalah khalifah seluruh muslimin dunia. Dalam pernyataan al-‘Adnani ditegaskan, Dewan Negara Islam setelah sebuah pertemuan penting mengambil keputusan untuk membentuk khilafah Islam dan menunjuk khalifah muslimin. Batas geografis negara Islam adalah Aleppo di utara Suriah dan Diyalah di Irak.

Kelompok teroris yang memperoleh sokongan dana dan logistik besar dari Barat dan para sekutunya di kawasan telah menjadi sebuah kelompok bernama buruk lantaran pembantaian dan pembunuhan yang tak kenal kasih.


(ABNA/Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: