Pesan Rahbar

Home » , , , » Roket dari Gaza Kembali Hantam Israel

Roket dari Gaza Kembali Hantam Israel

Written By Unknown on Saturday, 19 July 2014 | 12:02:00


Serangan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon menghantam Israel pada Jumat pagi setelah Israel merencakan serangan invasi darat ke Gaza dan Israel telah memperingatkan sejumlah warga dari daerah dekat perbatasan agar meninggalkan rumah mereka.

Sebuah roket dari Hamas berhasil menghantam sebuah pompa bensin di kota Israel, Ashdod, beberapa orang terluka, militer Israel merahasiakan jumlah korbannya. Angkatan Udara Israel mengatakan tempat peluncuran roket berhasil diserang dengan serangan udara segera setelah serangan itu. Beberapa roket lainnya ditangkis oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel di Tel Aviv, kata militer Israel.

Roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam daerah perbatasan utara Jumat pagi untuk pertama kalinya sejak krisis ini mulai. Letnan Kolonel Peter Lerner, seorang juru bicara militer Israel, mengatakan Israel menanggapi dengan tembakan artileri ke arah sumber serangan di Lebanon selatan. Tidak ada diketahui jumlah korban jiwa di pihak keduanya.

Tidak jelas kelompok mana yang menembakkan roket ke arah utara Israel.

http://www.washingtonpost.com/posttv/world/israeli-gas-station-hit-in-air-assault-from-gaza/2014/07/11/0749294a-0925-11e4-ba5b-b9d8a4daba13_video.html

Israel menembakkan 25 peluru melintasi perbatasan pada Jumat pagi setelah tiga roket ditembakkan dari wilayah Lebanon, militer Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan. Pihak berwenang di Lebanon yang menjelajahi rumah sakit setempat untuk mencari orang yang dicurigai meluncurkan roket yang mereka percaya terluka ketika Israel membalas tembakan, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan. Tentara menemukan noda darah dan sebuah tas berisi peralatan komunikasi, kompas dan peta di sekitar tempat peluncuran roket dekat desa Mari di Lebanon selatan, kata kantor berita itu.

Israel menginstruksikan warga Gaza untuk meninggalkan daerah perbatasan di jalur timur laut dan pergi jauh, setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan kepada anggota parlemen bahwa gencatan senjata dengan Hamas, kelompok pejuang Palestina di Gaza, tidak akan terjadi. Netanyahu malah bersumpah untuk meningkatkan serangan udara terhadap Gaza. Dalam pidato yang disiarkan secara nasional, dia mengatakan kepada Israel untuk mempersiapkan tahap lanjut di kemudian hari.
Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan, militer sedang mempersiapkan serangan darat besar-besaran.

Pesawat Israel terus menyerang di Gaza, dan telah mentargetkan sekitar 1.000 target sejauh ini dalam empat hari serangan. Jumlah korban tewas Palestina, yang mencakup banyak warga sipil, perempuan dan anak-anak, berjumlah sekitar 100 jiwa, menurut Departemen Kesehatan di Gaza.

Para pejabat Israel dan penduduk di selatan negara itu, banyak di antaranya telah menghabiskan berjam-jam di tempat perlindungan dalam beberapa hari terakhir, meminta kepada Hamas untuk menghentikan serangan roket. Wakil Menteri Luar Negeri Zeev Elkin menyarankan agar memotong suplai air dan listrik ke Gaza yang berpopulasi 1,7 juta orang, menurut laporan media Israel.

Yair Lapid, menteri keuangan, mengatakan dalam sebuah wawancara hari Jumat menuduh Hamas dengan tuduhan yang keji, dengan menuduh bahwa Hamas menggunakan perisai manusia dan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri terhadap serangan roket sembarangan. Dia menunjukkan bahwa invasi darat adalah memungkinkan.

Tentu saja tuduhan ini tidak beralasan, penjajah Israel yang menyerang secara membabi buta sehingga jatuh banyak korban sipil, akan tetapi Hamas yang dituduh menjadikan warga sipil yang sebenarnya adalah keluarga mereka sendiri sebagai perisai manusia.

Obama pada hari Kamis menegaskan bahwa Amerika Serikat mengecam keras serangan roket dari Hamas ke Israel oleh Hamas dan “organisasi teroris” lainnya di Gaza dan menegaskan kembali hak Israel untuk mempertahankan diri melawan serangan ini, demikian menurut pernyataan Gedung Putih.

Sejauh ini diberitakan belum ada korban kematian di Israel, di mana banyak roket Palestina telah mendarat di daerah terbuka atau telah ditangkis oleh sistem pertahanan rudal di negara itu. Lembaga darurat nasional Israel melaporkan hari Kamis bahwa 123 orang telah terluka sejak permusuhan dimulai, lebih dari 100 orang dirawat karena kecemasan atau shock.

Jumlah korban tewas di Gaza pada hari Kamis termasuk 22 anak-anak, 15 wanita dan 12 orang tua, dan lebih dari 500 orang terluka, menurut Departemen Kesehatan Gaza. Tidak diketahui berapa banyak pejuang Hamas yang tewas di Gaza. Hamas dan kelompok Jihad Islam, telah menegaskan hanya 10 pejuang yang tewas.
Menanggapi korban yang meningkat di Gaza, pemerintah Mesir membuka penyeberangan Rafah antara jalur Gaza dan Semenanjung Sinai pada hari Kamis untuk memungkinkan ambulans keluar meninggalkan Gaza. Beberapa warga Gaza yang memiliki kerabat dan berdokumen Mesir juga diizinkan untuk keluar.
Lerner, juru bicara militer Israel, kata militer telah membangun pasukannya di sepanjang perbatasan Gaza selama tiga hari terakhir dan dalam bersiap siaga untuk menyerang. “Militer Israel tidak ingin pergi ke sana, tetapi mereka akan pergi jika diperlukan”, katanya.
Shaul Bartal, seorang analis militer dan pensiunan mayor yang bertugas di berbagai posisi militer Israel di Tepi Barat, mengatakan bahwa apa yang terjadi dalam beberapa hari ke depan akan menentukan apakah militer Israel meluncurkan invasi darat. Israel menduduki Gaza selama 38 tahun sampai tahun 2005, sebelum menarik tentaranya.
Mustafa al-Sawwaf, seorang penulis dan analis di Gaza yang memiliki hubungan dengan Hamas, mengatakan bahwa sayap militer pejuang Hamas telah mempersiapkan diri menghadapi invasi darat Israel. Dia mengatakan serangan seperti itu hanya akan menyatukan warga Gaza.
“Tidak ada yang bisa menghentikan Israel jika mereka ingin datang,” katanya. “Tapi saya tidak berpikir mereka akan mencoba untuk memasuki kota. Mereka mungkin masuk, namun hanya sedikit, sekitar satu kilometer, hanya untuk menunjukkan mereka bisa.”
Sementara itu, jet-jet Israel dan drone telah melakukan berbagai serangan. Kamis dini hari, serangan udara meratakan sebuah rumah di kota Gaza Khan Younis, menurut tetangga, sebuah rudal Israel menewaskan tujuh anggota keluarga. Mereka dimakamkan berdampingan pada Kamis sore.
“Mengapa membunuh semua orang di rumah untuk hanya satu orang?”, kata tetangganya, Fahad al-Dali.
Sembilan warga Palestina tewas dalam serangan udara pada Rabu malam saat menonton pertandingan semifinal Piala Dunia pada sebuah kafe, kerabat pria mengatakan. Ratusan pelayat menghadiri pemakaman untuk dua bersaudara, Muhammad dan Ibrahim Qannan, usia 24 dan 26, yang tewas saat menonton pertandingan sepakbola. Mohammed al-Amoodi, seorang tetangga yang memberi pidato itu, mengatakan bahwa keduanya bukanlah pejuang tetapi nelayan.
“Balas dendam yang sebenarnya adalah dengan senapan, dengan roket, dengan kekuatan kita, dengan pertolongan Allah,” katanya.
“Serangan kami berhasil menggapai Haifa dan kota lainnya,” teriaknya, mengacu pada serangan roket dari Gaza, yang telah merambah jauh ke Israel – termasuk dekat kota utara Haifa – daripada sebelumnya.
“Terima kasih kepada Allah!”, kerumunan pelayat menjawab.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: