Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, Dunia Islam dengan mengesampingkan pertentangan-pertentangan yang ada, harus menggunakan seluruh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan rakyat Gaza.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, hari ini, Selasa (29/7) bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri di Iran, dalam pertemuannya dengan pejabat, duta besar, kuasa usaha negara-negara Islam dan lapisan masyarakat lain, meminta Dunia Islam selain menghadapi kejahatan-kejahatan rezim Zionis Israel, juga menyampaikan kebencian dan berlepas diri atas para pendukungnya terutama Amerika Serikat dan Inggris.
Dengan menyampaikan selamat kepada seluruh bangsa Muslim, Rahbar menilai Hari Raya Idul Fitri tahun ini sebagai hari raya umat yang bersatu. "Sungguh disayangkan, berbeda dengan ajaran-ajaran dan pengetahuan Islam, hari ini motif-motif politik dan ambisi kekuasaan telah memecah belah umat Islam," kata Rahbar.
Rahbar mengajak para pejabat negara-negara Islam untuk meninggalkan motif-motif semacam ini dan menciptakan umat yang satu, kuat dan kokoh. Ia menambahkan, "Jika ambisi kekuasaan, ketergantungan dan kerusakan moral tidak lagi bisa memecah belah Dunia Islam, maka tidak akan ada lagi kekuatan-kekuatan imperialis yang berani melakukan intervensi dan agresi, atau memeras negara-negara Islam."
Menurut Rahbar, kelancangan rezim Zionis melakukan pembunuhan massal di Gaza adalah hasil dari perpecahan di Dunia Islam. Ia menuturkan, "Sensor rahasia di Barat tidak membiarkan negara-negara Barat memperoleh informasi-informasi mendalam terkait peristiwa yang terjadi di Gaza. Akan tetapi saking keji dan mengerikannya kejahatan-kejahatan ini, yang sebagiannya juga dipublikasikan di beberapa media Barat, telah mengguncang bangsa-bangsa Muslim dan memaksa mereka turun ke jalan."
Terkait kebutuhan rakyat Gaza atas bahan makanan, air, obat-obatan, fasilitas medis dan perbaikan rumah-rumah mereka, Rahbar mengungkapkan, "Rakyat ini juga memerlukan senjata untuk membela diri."
Berlanjutnya dukungan terbuka kubu imperialisme dunia termasuk Amerika Serikat dan Inggris serta penegasan tidak langsung atau langsung lembaga-lembaga internasional seperti PBB atas kejahatan-kejahatan rezim Israel, dinilai Rahbar sebagai keterlibatan dalam aksi-aksi kejahatan rezim ini.
Sumber: IRIB Indonesia
Post a Comment
mohon gunakan email