Pesan Rahbar

Home » , » Syahid Hassan Tehrani Moghaddam, Bapak Rudal Iran dan Surat Anak Yatim

Syahid Hassan Tehrani Moghaddam, Bapak Rudal Iran dan Surat Anak Yatim

Written By Unknown on Saturday, 20 September 2014 | 10:09:00


Syahid Hassan Tehrani Moghaddam di masa hidupnya menanggung dan membiayai sekolah dan kehidupan 14 anak yatim. Salah satu dari mereka lulus dalam ujian nasional masuk universitas Imam Hossein pada tahun 1391 HS. Ia tidak tahu bahwa Moghaddam yang selama ini membiayai hidupnya selama bertahun-tahun adalah seorang jendral Pasdaran dan Kepala Lembaga Swasembada Sepah. Ia tidak tahu bahwa orang yang menjadikannya sebagai anaknya selama bertahun-tahun adalah seorang yang mendapat gelar Bapak Rudal Iran. Seorang syahid yang rudal-rudalnya telah membuat musuh bangsa Iran tidak bisa tidur dan menghadiahkan keamanan bagi bangsanya. Seorang jendral yang tembakan jitunya mengakhiri perang yang terjadi di kota-kota dan membuat Irak mundur. Perang yang dipaksakan yang serangan udara dan rudalnya juga sampai ke rumah-rumah penduduk Tehran.

22 Aban 1390 HS terjadi getaran yang menggoncang Tehran. Salah satu gudang amunisi Pasdaran meledak. Saat itu Jendral Hassan Tehrani Moghaddam bersama para tentara lainnya sedang berusaha meningkatkan kemampuan pertahanan Iran di markas militer Amirul Mukminin. Mereka semua mencapai syahadah akibat ledakan gudang amunisi tepat pada hari raya Ghadir Khum. Anak yatim yang ditanggung kehidupannya oleh Syahid Moghaddam tidak tahu tentang kejadian ini. ia tidak tahu bahwa jenazah jendral yang dishalati oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dan menyebutnya sebagai orang yang bertakwa tanpa mengklaim dirinya bertakwa adalah seorang tokoh yang senantiasa mengirim biaya hidup untuknya, sehingga ia menjadi kokoh dan teguh menjalani hidupnya.

Setelah diterima masuk universitas ia mengirim surat untuk mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada ‘ayahnya’. Ia mengirim surat itu kepada yayasan sosial yang menjadi penghubung antara dia dengan jendral agar dikirimkan kepada beliau. Surat itu ditulis pada awal bulan Mehr, namun surat itu sampai ke tangan para pengurus yayasan sosial itu setelah syahadahnya Jendral Hassan Tehrani Moghaddam. Sampai beberapa lama ketika yayasan sosial mengurusi masalah ini ia pun tidak tahu bahwa Moghaddam ini adalah Moghaddam sang Bapak Rudal Iran.

Syahadah Jendral Hassan Tehrani Moghaddam tidak membuat bantuannya terputus. Keluarga beliau tetap melanjutkan jalan yang ditempuh oleh Bapak Rudal Iran dan ayahnya anak-anak yatim ini. Syahid Hassan Tehrani Moghaddam menekankan untuk membiayai para sayid yang ayahnya meninggal dunia. Karena itu beliau memilih 14 anak yatim yang sayid.

Syahid Hassan Tehrani Moghaddam adalah seorang militer yang bertahun-tahun senantiasa ikut hadir memperingati duka Rasulullah dan keluarganya di kelompok Muhibban-e al-Fathimah. Di akhir usianya beliau membawa sapu tangan yang dipakai mengelap cucuran air matanya  di acara duka Imam Husein as. Sapu tangan itu ditempel di sebuah kertas dan beliau menulis dengan tangannya di kertas tersebut, “Enayat farmudeh wa in dastmal meshki ra dar kafane bande qarar dahid. Hassan Moghaddam” (Mohon saputangan hitam ini diletakkan di dalam kafan hamba).

Syahid Hassan Tehrani Moghaddam selain menanggung anak-anaknya sendiri, beliau juga menanggung biaya hidup para sayid dari provinsi Khozestan, Fars, Markazi, Qom Khorasan Janoubi, Gilan dan Isfahan.

Salah satu sahabat Syahid Tehrani Moghaddam berkata, “Kehidupan Haj Hassan merupakan sebuah bukti bahwa kebaikan jangan sampai berakhir.”.

Teks surat yang penuh penghargaan anak yatim Syahid Hassan Tehrani sebagai berikut:

Bismihi Ta’ala.

Dengan menyampaikan salam dan penghormatan kepada pelindung saya yang mulia Hassan Tehrani Moghaddam.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan sepenuhnya atas perhatian penuh kasih sayang Anda kepada saya. Di bawah naungan kasih sayang Anda pelindung yang mulia, saya tetap melanjutkan hidup dengan harapan dan keceriaan dan bisa melakukan hal-hal yang perlu dilakukan terkait masalah dan peristiwa yang terjadi di sekeliling saya. Sekarang juga dengan pertolongan Anda dan pertolongan Allah Swt serta doa ibu saya, saya bisa belajar di universitas Imam Hossein as Tehran dan memuluskan jalan kemajuan saya.

Ucapan akhir, saya tidak tahu bagaimana harus bersyukur. Namun, saya berterima kasih kepada Tuhan karena melalui sepucuk surat saya bisa berhubungan dengan Anda dan menyampaikan terima kasih. Saya berharap Allah Swt mengabulkan doa-doa hamba yang hina ini dan memberikan keselamatan dan taufik kepada Anda dan keluarga Anda.

9/7/91


Kami tidak menyebutkan nama anak ini sebagaimana Syahid Hassan Tehrani Moghaddam sendiri juga tidak mau menyebutkan nama anak asuhnya ini dan namanya kami hapus dari foto suratnya. (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)

Sumber: Tasnim News
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: