Pesan Rahbar

Home » » Diduga Tewas, Suara Al-Baghdadi Beredar

Diduga Tewas, Suara Al-Baghdadi Beredar

Written By Unknown on Sunday, 16 November 2014 | 00:52:00


Dalam serangan tentara Amerika Serikat dan Irak beberapa waktu lalu, pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr Al-Baghdadi dilaporkan terluka, bahkan ada yang menyebut dirinya tewas. Pada Kamis, 13 November 2014, ISIS memberikan bantahan tuduhan itu dengan merilis sebuah rekaman suara Baghdadi.

"Kampanye militer dari AS di Suriah dan Irak gagal. Saya meminta para pejihad dari seluruh dunia bersatu," kata Baghdadi dalam rekaman itu, seperti dilaporkan Reuters, Kamis. (Baca: Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah)

Belum jelas apakah itu memang suara asli dari Baghdadi. Namun para ahli menjelaskan suara itu memang mirip suara Baghdadi, sama seperti saat Baghdadi menyampaikan pidato di sebuah masjid di Mosul, Irak, pada Juli lalu.

"Dengan merilis rekaman ini, ia ingin menantang AS dan aliansinya. Secara tidak langsung ia berkata, 'Saya tidak berusaha untuk sembunyi. Saya tidak mati, dan kami akan terus berkembang'," kata Latih Alkhouri, Direktur Penelitian Timur Tengah dan Afrika Utara dari Flashpoint Intelligence. (Baca: ISIS Bantah Pemimpin Terluka, Irak Investigasi)

Sebelumnya, pejabat Irak dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri mengklaim bahwa serangan udara yang dilakukan Irak dan Amerika di Kota al-Qaim mengenai Baghdadi, yang saat itu sedang bertemu dengan para milisi. Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh ISIS dan mengatakan klaim tersebut hanya jebakan.

RINDU P. HESTYA | REUTERS

http://www.tempo.co/read/news/2014/11/14/115621866/Diduga-Tewas-Suara-Al-Baghdadi-Beredar
Beredar Rekaman Pemimpin ISIS Serukan Lawan Negara Arab

Abu Bkar al Baghdadi dipandang lebih memiliki pengetahuan Islam dibandingkan Bin Laden dan al-Zawahiri.

Liputan6.com, Aleppo - Kelompok yang menyebut diri Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS mengeluarkan rekaman audio yang mereka sebut sebagai suara pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi. Rekaman berdurasi 17 menit itu dikeluarkan setelah muncul laporan Abu Bakr al-Baghdadi tewas atau terluka.

Isinya rekaman itu tidak mengacu secara langsung pada serangan udara, namun menyinggung sejumlah perkembangan yang terjadi setelah itu. Tidak diketahui apakah rekaman suara itu dibuat sebelum atau setelah serangan udara tersebut.

Di antara yang disinggung adalah bahwa keputusan Presiden Barack Obama untuk mengerahkan 1.500 tentara tambahan ke Irak, langkah yang diumumkan setelah serangan udara di Mosul. Dalam rekaman -- yang dikeluarkan lewat media sosial -- Baghdadi juga mengatakan para pejuang ISIS tidak boleh berhenti berperang bahkan ketika ISIS hanya menyisakan satu tentara.

Dalam rekaman suara itu, sosok yang diduga kuat sebagai Baghdadi itu menyerukan jihad besar-besaran melawan banyak negara Arab. Menyebut Amerika akhirnya akan terseret ke dalam perang mematikan di medan perang melawan para militan kelompok itu.

Dikutip dari VOA News, ia juga meminta ISIS yang menguasai wilayah besar di Irak dan Suriah, untuk memperluas operasi mereka ke Arab Saudi, Yaman, Mesir, Libya dan Aljazair.

Analis BBC, Jumat (14/11/2014), menyebutkan pesan itu mungkin dimaksudkan untuk menyanggah klaim bahwa Baghdadi tewas.

Dikutip dari Reuters, rekaman suara itu juga menyerukan pendukung ISIS untuk mengobarkan jihad di seluruh dunia. Lalu untuk memerangi diktator di seluruh dunia.

Pihak berwenang Irak mengatakan beberapa hari lalu Baghdadi cedera akibat serangan udara Amerika, yang menghantam konvoi para pemimpin ISIS di dekat Fallujah. Meskipun militer AS tidak pernah mengklaim tersebut.

Sejumlah laporan menyebutkan rekaman itu keabsahannya belum dapat dikonfirmasi. Namun suara dalam rekaman itu terdengar mirip suara Baghdadi.

"Saya belum bisa mengkonfirmasi keaslian rekaman. Kami kemungkinan besar akan meningkatkan upaya untuk melawan klaim kelompok yang menyebut diri mereka mewakili umat muslim," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki di Washington. (Mut)

http://news.liputan6.com/read/2133896/beredar-rekaman-pemimpin-isis-serukan-lawan-negara-arab



Sosok Misterius al-Baghdadi, Khalifah Kaum Takfiri

LiputanIslam.com – Bertepatan dengan hari pertama bulan suci Ramadhan, Ahad (29/6/2014), kelompok militan takfiri (suka mengafirkan orang yang tak sependapat) yang selama ini menamakan dirinya Daulat Islam Irak dan Suriah (ISIS) mendeklarasikan berdirinya “Khilafah Islam” sekaligus perubahan nama ISIS menjadi “Daulat Islam” dan penobatan pemimpinnya, Abu Bakar al-Baghdadi, sebagai “khalifah umat Islam”. Siapakah sosok Abu Bakar al-Baghdadi?

Dia adalah gembong takfiri yang dikenal sebagai “Syekh Yang Tak Terlihat” serta merupakan otak di balik banyak aksi teror. Konon, setiap berbicara dan menyampaikan pengarahan kepada para elemen takfiri terdekatnya dia selalu mengenakan penutup muka sehingga dikenal sebagai sosok misterius dan mendapat julukan “Syekh Yang Tak Terlihat”.

“Nama asli Abu Bakar al-Baghdadi adalah Abdullah Ibrahim. Silsilahnya terhubung pada khalifah Abu Bakar, lulusan Universitas Islam Baghdad dan murid Abu Musab al-Zarqawi di Irak,” ungkap Juru bicara ISIS, Abu Muhammad al-Adnani.

Abu Musab al-Zarqawi sendiri adalah lelaki asal Baghdad yang selalu mengepalai kelompok “jihadis” paling ekstrem di Irak sampai akhirnya terbunuh akibat serangan pasukan Amerika Serikat (AS) setelah tempat persembunyiannya tercium oleh pasukan pendudukan di Irak tersebut.


Menurut beberapa media online milik kelompok-kelompok takfiri, Baghdadi lahir di kota Samarra, Irak utara, pada tahun 1971. Dia memiliki ijazah doktoral di bidang studi keislaman. Orang-orang terdekat Baghdadi mengatakan bahwa di masa pendudukan AS atas Irak, dia menjalankan aktivitas di salah satu masjid Irak. Dia sudah memiliki faham ekstrim sejak jauh hari sebelum AS menginvasi Irak.

Sebagian orang berpendapat bahwa sejak era diktator Irak terguling Saddam Hossein pun Baghdadi sudah menganut faham takfiri. Namun sebagian lain berpendapat bahwa dia menjelma menjadi ekstrimis sejak dia berada di kamp militer Bucca AS di Irak selatan selama empat tahun. Kamp militer ini adalah tempat tentara AS menyekap banyak petinggi jaringan teroris internasional al-Qaeda.

Baghdadi yang baru dinobatkan sebagai khalifah oleh kelompok ekstrimis ISIS itu pada tahun 2010 terpilih sebagai komandan organisasi teroris al-Qaeda di Irak. Di tahun itu pula dia menjadi aktor intelektual 60 kasus peledakan bom yang terjadi hanya dalam satu hari dan menewaskan sebanyak 110 orang.

Dia pernah berbaiat kepada Aiman al-Zawahiri, pemimpin al-Qaeda yang menggantikan mendiang Osama bin Laden yang tewas di tangan tentara AS. Zawahiri meminta Baghdadi berkonsentrasi di Irak dan menyerahkan urusan Suriah kepada kelompok teroris Front al-Nusra. Tapi ternyata dia dan anak buahnya secara terbuka membangkang instruksi Zawahiri. Kata para pengamat, Baghdadi kini menjadi orang yang paling terkemuka di antara sekian elemen teroris yang ada.

Jurnalis tersohor The Washinton Post, David Ignatius, menuliskan, “Bisa jadi penerus Osama bin Laden yang sesungguhnya adalah pemimpin ISIS yang bernama Abu Bakar al-Baghdadi.”

Zawahiri sendiri masih sangat kuat posisinya di tengah para agen dan relasinya di Pakistan, Semenanjung Arab dan wilayah utara Benua Afrika. Sedangkan Baghdadi dikenal sangat ketat dalam beroganisasi dan lebih mahir dalam mengelola front pertempuran. Karena itu, kata para pengamat, organisasi yang berada di bawah komando Baghdadi akhirnya menjadi magnet yang lebih kuat dan berpengaruh di mata para jihadis muda dibanding organisasi pimpinan Zawahiri.

Kelompok “Daulat Islam Irak” yang dideklarasikan pada 15 Oktober 2006 adalah cikal bakal organiasi ISIS. Organisasi ini sempat bubar pada tahun 2007, namun kembali didirikan pada selang waktu tahun 2013-2014. Padahal pada tanggal 10 April 2012 di Suriah ISIS sudah dideklarasikan pada tanggal 10 April 2012.

Pada tahun 2010 Baghdadi menyatakan baiatnya kepada Osama bin Laden, dan sejak itu dia berhasil menggalakkan aktivitas organisasinya di Suriah dan Irak. Namun, pada tanggal 12 Mei 2014 ISIS memutuskan hubungannya dengan al-Qaeda dan bahkan balik mendesak al-Qaida dan pemimpinnya, Zawahiri, supaya berbaiat kepada Baghdadi.

Sebagaimana pernah diberitakan, kelompok militan bersenjata ISIS mengklaim telah mendirikan apa yang mereka sebut Khilafah Islam atau Daulat Islam. Juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani melalui sebuah rekaman audio menegaskan, “ISIS melalui representasi ahlul halli wa aqdi-nya yang terdiri atas para tokoh, pimpinan, amir dan majelis syura telah memutuskan pendeklarasian berdirinya Khilafah Islam, pelantikan khalifah daulat umat Islam, dan pembaiatan syekh pejuang Abu Bakar al-Baghdadi. Dia telah menerima baiat, dan dengan demikian dia telah menjadi imam dan khalifah umat Islam di manapun.”

Dia juga menyatakan bahwa wilayah teritorial khilafah atau daulat Islam yang dideklarasikannya sekarang membentang dari Aleppo di bagian utara Suriah sampai provinsi Diyala di Irak bagian utara.

Sembari mengafirkan umat Islam yang menganut asas demokrasi dan nasionalisme, dengan penuh percaya diri dia menyerukan kepada seluruh umat Islam di manapun berada supaya berbaiat kepada Baghdadi.

Sayangnya, aksi kelompok ISIS lebih menyerupai lelucon, karena selain posisinya di Suriah terus melemah, termasuk akibat perangnya yang berkelanjutan melawan militan rivalnya, Front al-Nusra yang masih loyal kepada al-Qaeda, di Irakpun apa yang mereka lakukan hanyalah fenomena sesaat yang terjadi sekedar akibat “kecelakaan” di tengah mental militer Irak di wilayah utara.

Militan ISIS yang kini berubah nama menjadi Daulat Islam itu sedang diburu oleh tentara, polisi dan relawan bersenjata di berbagai wilayah Irak utara. Kondisi mereka di banyak tempat sudah kocar-kacir sehingga di Tikrit mereka bahkan lari tunggang ke arah gurun sahara ketika diserbu oleh pasukan dan relawan Irak. (mm)

http://liputanislam.com/berita/fokus/sosok-misterius-al-baghdadi-khalifah-kaum-takfiri/ 
 
(Liputan-Islam/Tempo/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: