Surabaya – Akhirnya pengungsi muslim Syiah Sampang yang kini berada di Rusunawa Jemundo Sidoarjo Jawa Timur bisa bernafas lega. Pasalnya pemerintah Provinsi Jatim membolehkan mereka pulang ke kambung halamannya di desa Bluuran dan Karanggayam kecamatan Omben Kabupaten Sampang.
Pemerintah Provinsi (pemprov) mempersilahkan mereka pulang dengan cataatan, pulang tersebut secara alamiah tanpa ada paksaan. Selain itu, kepada warga Syiah yang pulang bisa melaporkan ke pemerintah.
“Sudah ada road map. Kalau ada yang pulang secara alamiah ya bagus,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, di sela-sela diskusi KontraS di Surabaya, Rabu 12 November 2014.
Kepada Pengungsi Syiah di Jemundo, Gus Ipul juga mengatakan jika ada di antara mereka di yang merasa nyaman untuk pulang silahkan melaporkan ke Pemerintah.
Jika terjadi sesuatu, maka pemerintah bisa segera mengambil kebijakan dan mengetahui. Kata Gus Ipul. Sebenarnya selama ini pengungsi Syiah di Rusun tersebut banyak yang pulang, namun mereka pulang tidak secara permanen melainkan hanya sementara.
“Ada warga yang pulang tapi hanya untuk menggarap sawah. Selesai menggarap sawah ya kembali lagi ke sini,” katanya.
Terkait pemulangan secara resmi, pihak Pemprov masih menunggu informasi dari pihak Kepolisian. Sebab, lanjutnya, pihak Kepolisian yang paham kondisi terkini di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.
“Kita akan mengikuti pihak Kepolisian. Di Madura ini ada kultur yang diikuti masyarakat adalah Bapak-ibu, Guru dan Rotu (pemerintah). Ulama di sana kita ajak pelan-pelan, pulang boleh saja yang penting jangan ada kekerasan lagi,” tuturnya.
Seperti diketahui, paska konflik di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang Agustus 2012, sejumlah warga Syiah mengungsi di Rusun Jemundo pada bulan Juli 2013.
Ratusan warga Syiah yang semula ditempatkan di GOR Sampang dan kemudian dievakuasi ke Rusun Jemundo, Taman, Sepanjang, Sidoarjo, dengan alasan demi keselamatan para pengungsi.
Source
Post a Comment
mohon gunakan email