Apakah
kaum muslimin memerlukan sistem pemerentahan? Haruskah negeri dan
pemerintahan Islam itu dijaga dan dilindungi ataukah tidak? Haruskah
hukum ditegakkan dalam pemerentahan Islam? Haruskah kaum tertindas
dikembalikan hak-haknya? Haruskah seruan Islam digemakan hingga ke
seluruh penjuru dunia? Apakah ajaran-ajaran para Nabi hanya berlaku di
zaman mereka masing-masing ataukah di segala tempat dan zaman?
Kepimpinan Islami adalah wajib secara akal dan syarak. Dari segi akal manusia memerlukan seorang pemimpin yang wajib ditaati bagi melaksanakan hukum-hukum syarak ke atas mereka. Dari segi syarak pula karena Allah SWT telah memerentahkan kita supaya mengikuti Uli’l-Amr dan mentaati mereka. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan Uli’l-Amr di antara kamu.” (al-Nisa: 59).
Imam Ali al-Ridha as berkata, "Tak satupun bangsa yang mempunyai pemimpin dan struktur sosial sebuah masyarakat yang berkaitan langsung dengan sosok pemimpin yang menguruskan kekayaan bersama-sama dengan mencatat butiran kemasukan dan pengeluarannya, menata kehidupan masyarakat, memerangi musuh, serta mencegah terjadinya perpecahan dan perselisihan dalam tubuh masyarakat. Jika tidak ada pemimpin seperti itu, nescaya sebuah bangsa akan hancur berkeping-keping dan perintah-perintah Illahi serta ajaran-ajaran Nabi SAWW akan dirosakkan oleh penguasa yang zalim. "
Menyerah umat kepada seorang penguasa yang zalim merupakan sebuah kezaliman besar terhadap kemanusiaan. Kita harus melindungi diri kita dari kepimpinan yang batil, para ahli politik yang ceroboh, dan para oportunis. Kita harus masuk ke dalam naungan Islam serta menerima kepimpinan yang digariskannya, yang selaras dengan tolok ukur yang ditetapkan al-Quran.
PEMIKIRAN KHILAFAH ITU TIDAK BERDASAR
Kepimpinan Islami adalah wajib secara akal dan syarak. Dari segi akal manusia memerlukan seorang pemimpin yang wajib ditaati bagi melaksanakan hukum-hukum syarak ke atas mereka. Dari segi syarak pula karena Allah SWT telah memerentahkan kita supaya mengikuti Uli’l-Amr dan mentaati mereka. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan Uli’l-Amr di antara kamu.” (al-Nisa: 59).
Imam Ali al-Ridha as berkata, "Tak satupun bangsa yang mempunyai pemimpin dan struktur sosial sebuah masyarakat yang berkaitan langsung dengan sosok pemimpin yang menguruskan kekayaan bersama-sama dengan mencatat butiran kemasukan dan pengeluarannya, menata kehidupan masyarakat, memerangi musuh, serta mencegah terjadinya perpecahan dan perselisihan dalam tubuh masyarakat. Jika tidak ada pemimpin seperti itu, nescaya sebuah bangsa akan hancur berkeping-keping dan perintah-perintah Illahi serta ajaran-ajaran Nabi SAWW akan dirosakkan oleh penguasa yang zalim. "
Menyerah umat kepada seorang penguasa yang zalim merupakan sebuah kezaliman besar terhadap kemanusiaan. Kita harus melindungi diri kita dari kepimpinan yang batil, para ahli politik yang ceroboh, dan para oportunis. Kita harus masuk ke dalam naungan Islam serta menerima kepimpinan yang digariskannya, yang selaras dengan tolok ukur yang ditetapkan al-Quran.
PEMIKIRAN KHILAFAH ITU TIDAK BERDASAR
MEREKA HANYA BENCI AMERIKA YANG DIANGGAP BIANG KEONARAN DUNIA SATU SATUNYA CARA MELAWAN MENURUT MEREKA, MENJADIKAN UMAT ISLAM SELURUH DUNIA BERSATU MENDIRIKAN KEKHOLIFAHAN UNTUK MELAWAN AMERIKA,MAKSUDNYA KAN BEGITU
TAPI ALANGKAH TIDAK REAL, ANDAI SAJA BISA BERDIRI LALU SIAPA YANG MENJADI KHOLIFAHNYA? ARAB SAJA TIDAK BISA KOK.
KH.MUSTOFA BISRI
WAKIL RAIS AM PBNU
Post a Comment
mohon gunakan email